Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah 8 Penumpang Terjebak di Kereta Gantung Pakistan, Berhasil Selamat Usai Tersangkut Sepanjang Hari

Kompas.com - 23/08/2023, 08:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Delapan orang yang terjebak dalam kereta gantung ratusan meter di atas jurang di barat laut Pakistan selama berjam-jam, telah berhasil diselamatkan.

Insiden bermula saat rombongan enam anak berusia antara 10 dan 16 tahun bersama dua orang dewasa berangkat ke sekolah pada Selasa (22/8/2023) pukul 07.00 waktu setempat.

Diberitakan BBC, kereta gantung yang disebut sebagai Dolly itu menghubungkan desa Jangri ke Batangi, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, tempat sekolah berada.

Penduduk memilih Dolly sebagai transportasi lantaran mampu memotong perjalanan darat dua jam melintasi daerah pegunungan Allai hanya menjadi empat menit saja.

Selasa pagi itu, Dolly tengah mengangkut perjalanan kelima ketika tiba-tiba tali kabelnya putus.

Di tengah angin kencang, kereta dengan delapan penumpang itu pun menggantung di ketinggian 900 kaki atau 274 meter di atas tanah.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Tabrakan Kereta Api di Pakistan Tewaskan hingga 300 Orang


Upaya penyelamatan sulit dan dramatis

Dilansir dari NPR, beberapa helikopter dikirim untuk mengeluarkan orang-orang dari kereta gantung.

Namun, Juru Bicara Otoritas Manajemen Bencana Taimoor Khan mengatakan, daerah yang terpencil membuat pengiriman baru tiba usai para korban menghabiskan enam jam dengan kondisi bergelantungan.

Pelaksana Jabatan Perdana Menteri Pakistan, Anwar ul Haq Kakar melalui akun X (dulu Twitter) juga telah memerintahkan inspeksi keselamatan kereta gantung di negaranya.

Beberapa helikopter melayang di atas tempat kejadian, sementara ambulans berkumpul di darat, di sekitar lokasi.

Pensiunan brigadir dan ahli pertahanan, Tipu Sultan memperingatkan, keberadaan helikopter memperburuk situasi karena dapat mengembuskan angin kencang dan membuat kereta tidak stabil.

Kendati demikian, pasukan komando yang menyadari risiko tersebut tetap mencoba terbang dengan hati-hati.

Massa dan kerabat penumpang kereta gantung yang cemas berkumpul di sepanjang jurang untuk menyaksikan helikopter militer berjuang melawan angin kencang.

Pasukan komando juga diterjunkan, bergelantungan dengan tali terikat di helikopter menuju kereta gantung dengan penumpang berdempetan.

Di sisi lain, Gulfaraz (20), seorang dewasa di dalam kereta gantung mengatakan, mereka menghadapi situasi genting.

Halaman:

Terkini Lainnya

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 28-29 April 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 28-29 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

Tren
7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com