KOMPAS.com - Belakangan ini media sosial kerap dihiasi dengan berbagai hal yang menunjukkan seorang anak menjadi dewasa belum pada waktunya.
Tak heran, muncul anggapan bahwa anak-anak sekarang mengalami pubertas lebih cepat dari usia semestinya.
Berdasarkan catatan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), usia pubertas pada anak laki-laki adalah 10-16 tahun.
Sementara anak perempuan memasuki masa puber lebih awal, yakni antara 8-13 tahun, dengan rata-rata 10 tahun.
Namun, kini banyak anak mulai menampakkan tanda-tanda pubertas lebih awal.
Lantas, mengapa pubertas anak kini lebih cepat?
Baca juga: Cara Guru SDN Tegal Ajak Siswa Belajar Sikapi Masa Puber lewat Canva
Psikolog klinis Personal Growth, Stefany Valentina mengamini anak-anak sekarang memang rata-rata mengalami pubertas lebih awal.
"Kalau dibilang usianya makin muda, memang betul. Tadinya yang SMP sekarang anak SD kelas 3, bahkan kelas 2 sudah mulai puber," kata Stefany kepada Kompas.com, Senin (21/8/2023).
Menurutnya, ada beberapa faktor yang membuat pebertas pada anak lebih cepat.
Ia menjelaskan, faktor paling utama adalah hormon anak yang berkembang lebih cepat. Ini diperanguhi oleh makanan yang dikonsumsi.
Bukan hanya makanan yang dikonsumsi anak secara langsung, tetapi makanan orangtua juga berpengaruh.
"Ketika orangtua mengandung, apa yang dikonsumsi juga memengaruhi perkembangan anaknya," jelas dia.
"Anak sendiri, ketika mereka banyak mengonsumsi makanan-makanan yang memicu pertumbuhan hormon lebih cepat, itu membuat pebertas lebih cepat," sambungnya.
Baca juga: Mengapa Saat Pubertas Biasanya Disertai dengan Munculnya Jerawat?
Stefany mencontohkan makanan yang paling berpengaruh pada pertumbuhan hormon lebih cepat, yakni fast food.
Selanjutnya, faktor lingkungan akan berpengarah pada sosio emosional anak-anak dewasa lebih cepat.