Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suhu Laut di Florida Selatan AS Menghangat, Apa yang Terjadi?

Kompas.com - 21/08/2023, 13:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Suhu permukaan air di perairan Florida Selatan, Amerika Serikat menghangat bahkan mencapai titik tertinggi yang pernah ada sejak Juli 2023.

Pengamatan yang dilakukan di Teluk Manatee, Pantai Key Colony, Florida mencatatkan perairan di sana mencapai suhu 101,1 derajat Fahrenheit atau 38,3 derajat Celsius pada 24 Juli 2023.

Dilansir dari The Washington Post (25/7/2023), suhu ini sama dengan panas temperatur pada bak mandi air panas yang berkisar antara 37,7 sampai 38,8 derajat Celsius.

Di Indonesia, suhu ini mirip dengan temperatur orang demam tinggi dan lebih panas dari suhu tertinggi di dalam negeri yang dicatatkan BMKG, yakni 37,2 derajat Celsius.

Suhu di perairan Florida sempat berada di titik terendahnya, 91 derajat Fahrenheit atau 32,8 Celsius di pagi hari. Meski begitu, suhunya tetap rata-rata berada pada titik 37,8 derajat Celsius.

Suhu perairan Florida ini dapat disebut yang tertinggi untuk temperatur air laut.

Pada 2020, tercatat suhu permukaan laut tertinggi sebesar 37,6 derajat Celsius dimiliki oleh Teluk Kuwait.

Eksplorasi Lautan dari Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) AS memperkirakan suhu permukaan air laut berkisar antara -2 derajat Celsius di daerah kutub hingga 30 derajat Celsius di daerah tropis.

Baca juga: Arkeolog Temukan Rumah Sakit dan Kuburan di Bawah Laut di Florida


Penyebab kenaikan suhu

Suhu perairan Florida yang menghangat diperkirakan terjadi berhubungan dengan panasnya wilayah Bumi.

Sejak pertengahan Juli, Florida dan daerah AS lain mengalami musim terpanas sepanjang tahun 2023.

Tidak hanya perairan di Florida Selatan, beberapa wilayah lain di Bumi bagian utara juga mengalami gelombang panas laut.

Laut Mediterania mencapai tingkat terpanas dengan suhu 28,4 derajat Celsius. Perairan di Peru dan Samudra Atlantik juga mengalami hal yang sama.

Meski kondisi ini disebabkan oleh kenaikan suhu permukaan Bumi, peran manusia tidak bisa dilepaskan dari penyebab air laut menghangat.

Dilansir dari New York Times (26/7/2023), laut mampu menyerap sekitar 90 persen panas dari pembakaran bahan bakar fosil yang disebabkan oleh manusia.

Selain itu, kerusakan hutan juga menjadi penyebab peningkatan suhu lingkungan. 

Baca juga: Sebagian Kota di Florida Dikarantina akibat Serangan Siput Raksasa Afrika yang Mematikan

Halaman:

Terkini Lainnya

Keputusan Wasit Shen Yinhao Disebut Tak Keliru, Ini Alasannya

Keputusan Wasit Shen Yinhao Disebut Tak Keliru, Ini Alasannya

Tren
Kronologi Kecelakaan di KM Tol Jakarta-Cikampek, 2 Orang Luka-luka

Kronologi Kecelakaan di KM Tol Jakarta-Cikampek, 2 Orang Luka-luka

Tren
Benarkah Infus 'Whitening' Bisa Membahayakan Ginjal? Ini Kata Dokter

Benarkah Infus "Whitening" Bisa Membahayakan Ginjal? Ini Kata Dokter

Tren
Jam Berapa Pertandingan Thomas Cup 2024 Indonesia Vs India? Simak Jadwalnya

Jam Berapa Pertandingan Thomas Cup 2024 Indonesia Vs India? Simak Jadwalnya

Tren
Ada Efek Samping Langka, Bagaimana Nasib Orang yang Sudah Disuntik Vaksin AstraZeneca?

Ada Efek Samping Langka, Bagaimana Nasib Orang yang Sudah Disuntik Vaksin AstraZeneca?

Tren
Ini Alasan Pertamina Tidak Menaikkan Harga BBM Mei 2024

Ini Alasan Pertamina Tidak Menaikkan Harga BBM Mei 2024

Tren
Beredar Dugaan Penyalahgunaan Dana KIP Kuliah Undip, Status Penerima Bisa Dicabut

Beredar Dugaan Penyalahgunaan Dana KIP Kuliah Undip, Status Penerima Bisa Dicabut

Tren
Profil Wasit di Laga Indonesia Vs Irak, Sivakorn Pu-Udom Akan Jadi Asisten VAR

Profil Wasit di Laga Indonesia Vs Irak, Sivakorn Pu-Udom Akan Jadi Asisten VAR

Tren
Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP AKR per 1 Mei 2024

Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP AKR per 1 Mei 2024

Tren
Melihat Tiga Jenis Artefak Indonesia Peninggalan Majapahit yang Dikembalikan AS

Melihat Tiga Jenis Artefak Indonesia Peninggalan Majapahit yang Dikembalikan AS

Tren
Sumur Tua Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Jerman, Simpan 'Harta Karun'

Sumur Tua Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Jerman, Simpan 'Harta Karun'

Tren
Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Bandung, Ini Daerah yang Merasakan

Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Bandung, Ini Daerah yang Merasakan

Tren
Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Tren
Berapa Kali BPJS Kesehatan Bisa Digunakan untuk Mengakses Layanan Rumah Sakit dalam Sehari?

Berapa Kali BPJS Kesehatan Bisa Digunakan untuk Mengakses Layanan Rumah Sakit dalam Sehari?

Tren
Mengintip Surat Terakhir George Mallory, Ditulis 100 Tahun Lalu Sebelum 'Ditelan' Everest

Mengintip Surat Terakhir George Mallory, Ditulis 100 Tahun Lalu Sebelum "Ditelan" Everest

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com