Cooper sebagai Bernstein di Maestro

SAYA sudah cukup terkejut akibat Bradley Cooper bukan hanya membintangi, namun juga menyutradarai film “A Star is Born” sebagai remake film berjudul sama produksi 1986 dibintangi Kris Kristoferson dan Barbara Streisand yang juga merupakan remake film berjudul sama produksi 1954 dibintangi James Mason dan Judy Garland.

Sama sekali di luar dugaan saya bahwa Bradley Cooper yang membintangi film beraroma komedi seperti American Hustle serta serial Hangover ternyata berkenan membintangi sekaligus menyutradarai film kental bersuasana musik seperti A Star is Born yang dua kali di-remake.

Saya makin terkejut akibat di dalam film A Star is Born, Cooper benar-benar menyanyi dengan suara dirinya sendiri direkam secara live tanpa retake sehingga menakjubkan sang pemeran perempuan A Star is Born versi 2018 yang tidak kurang dari seorang Lady Gaga yang kebetulan atau tidak kebetulan memiliki bentuk hidung mirip Barbara Streisand.

Keterkejutan saya makin menjadi akibat pada medio 2023, mendadak terviral berita bahwa Bradley Cooper akan ikut memproduksi sambil menyutradarai serta membintangi film berjudul Maestro berkisah biopika tokoh komponis, pianis, dirigen merangkap pendidik musik legendaris abad XX, Leonard Bernstein.

Saya makin terkejut setelah mengetahui bahwa co-produsen film tentang Leonard Bernstein sebagai pelanjut perjuangan George Gerahwin membongkar batasan yang membedakan musik klasik dengan musik jazz maupun musik pop ternyata adalah dua mahasutradara sinematografi legendaris, yaitu Steven Spielberg dan Martin Scorcese yang mempercayakan tahta singasana sutradara Maestro untuk diduduki oleh Bradley Cooper.

Leonard Bernstein merupakan tokoh musik cukup multi kompleks seperti Robert Oppenheimer untuk dinarasikan sebagai mahakarya sinematografi.

Bahkan Bernstein sebagai komponis, pianis, konduktor dan pendidik di kawasan musik jauh lebih multi-talenta ketimbang Oppenheimer maupun Einstein sehingga lebih multi-problematis untuk diangkat ke layar lebar.

Leonard Bernstein dengan mahakarya opera-Broadway dan balet sekaligus sinematografi berjudul “West Side Story” terinspirasi mahakarya Shakespeare “Romeo and Juliet” pantas disetarakan dengan Giacommo Puccini, Peter Ilyich Tchaikowsky maupun Richard Wagner.

Juga jasa Leinard Bernstein memperkenalkan mahakarya simfoni Gustav Mahler ke masyarakat dunia sehingga digunakan Luchino Visconti sebagai ilustrasi film legendaris Tod in Venedig berdasar mahakarya Thomas Mann layak dikenang sepanjang masa di semesta seni musik, sastra dan sinematografi.

Tema utama Maestro berkisah hubungan Leonard Berstein dengan istrinya Felicia Montealegre yang aktris merangkap aktivis asal Chili-Costa Rica.

Maestro dijadwalkan premier di Festival Venezia 2023, untuk memperebutkan anugerah Golden Lion sebelum ditayangkan secara terbatas di gedung-gedung bioskop untuk kemudian streaming di Netflix mulai 20 Desember 2023.

Bukan mustahil Maestro akan berlaga di gelanggang Golden Globe dan Oscar.

Namun sebelum dengan mata dan telinga di kepala sendiri menonton film biopika Maestro, adalah lebih bijak apabila saya jangan lancang menilai garapan sutradara merangkap co-produser Bradley Cooper yang sekaligus membintanginya dalam peran sebagai Leonard Bernstein.