Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Kata-kata Inspiratif dari Sang Revolusioner Ernesto Che Guevara

Kompas.com - 17/08/2023, 17:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ernesto Che Guevara merupakan salah satu tokoh revolusioner terkenal di dunia. Pria kelahiran 1928 itu menjadi sosok penting di balik Revolusi Kuba pada 1959.

Sepanjang hidupnya, Che Guevara mengabdikan dirinya untuk melawan imperialisme dan mendorong sosialisme. Perlawanannya itu membawa namanya sebagai simbol pemberontakan dan revolusi dunia.

Sejak usia muda, Che Guevara sudah memiliki minat baca tinggi. Pemikirannya pun banyak dipengaruhi oleh buku-buku karya Karl Marx, William Faulkner, Andre Gide, Jawaharlal Nehru yang dibacanya.

Baca juga: Kala Soekarno dan Che Guevara Bahas Revolusi di Istana Merdeka...

Lulusan kedokteran

Perjuangannya dimulai usai menerima gelar kedokteran dari Buenos Aires University, Argentina pada 1953. Selain bekerja di rumah sakit, Che Guevara juga aktif secara politik.

Pada 1955, ia diperkenalkan dengan pemimpin revolusioner Kuba, Fidel Castro. Keduanya bergandengan tangan untuk melawan imperialisme.

Ia membantu Castro dalam upayanya menggulingkan pemerintahan Batista di Kuba. Untuk hal yang sama, ia memperoleh pelatihan militer dan mempelajari taktik perang gerilya.

Perjuangannya dalam melawan imperialisme pun berlanjut ke negara-negara lain, seperti Kongo dan Bolivia.

Berikut 20 kata-kata inspiratif Che Guevara, dikutip dari Everyday Power:

  1. I don’t care if I fall as long as someone else picks up my gun and keeps on shooting (Saya tidak peduli jika saya jatuh selama orang lain mengambil pistol saya dan terus menembak)
  2. If you have the capacity to tremble with indignation every time that injustice is committed in the world, then we are comrades (Jika Anda memiliki kemampuan untuk gemetar dengan kemarahan setiap kali ketidakadilan dilakukan di dunia, maka kita adalah kawan)
  3. We have no right to believe that freedom can be won without struggle (Kita tidak memiliki hak untuk percaya bahwa kebebasan dapat dimenangkan tanpa perjuangan)
  4. The Revolution is made by man, but man must forge his revolutionary spirit from day-to-day (Revolusi dibuat oleh manusia, tetapi manusia harus menempa semangat revolusionernya dari hari ke hari)
  5. I am not a liberator. Liberators do not exist. The people liberate themselves (Saya bukan seorang pembebas. Pembebas tidak ada. Orang-orang membebaskan diri mereka sendiri)
  6. I know you are here to kill me. Shoot, coward, you are only going to kill a man (Aku tahu kau di sini untuk membunuhku. Tembak, pengecut, Anda hanya akan membunuh seorang pria)
  7. In a revolution, one triumphs or dies (Dalam sebuah revolusi, seseorang akan menang atau mati)
  8. The ultimate and most important revolutionary aspiration: to see human beings liberated from their alienation (Aspirasi revolusioner yang paling utama dan paling penting: untuk melihat manusia dibebaskan dari keterasingan mereka)
  9. Passion is needed for any great work, and for the revolution, passion and audacity are required in big doses (Gairah dibutuhkan untuk setiap pekerjaan besar, dan untuk revolusi, gairah dan keberanian diperlukan dalam dosis besar)
  10. We cannot be sure of having something to live for unless we are willing to die for it (Kita tidak bisa yakin memiliki sesuatu untuk hidup kecuali kita bersedia mati untuk itu)
  11. It’s not my fault if reality is Marxist (Bukan salah saya jika kenyataan adalah Marxis)
  12. Live your life not celebrating victories, but overcoming defeats (Jalani hidup Anda bukan untuk merayakan kemenangan, tetapi untuk mengatasi kekalahan)
  13. I would rather die standing up to live life than die on my knees (Saya lebih suka mati berdiri untuk menjalani hidup daripada mati berlutut)
  14. You can live by your own rules (Anda dapat hidup dengan aturan Anda sendiri)
  15. We are overcome by anguish at this illogical moment of humanity (Kita diliputi oleh kesedihan pada saat yang tidak masuk akal dari kemanusiaan ini)
  16. If I lose, it will not mean that it was impossible to win (Jika saya kalah, bukan berarti tidak mungkin untuk menang)
  17. I have a wish. It is a fear as well, that in my end will be my beginning (Saya punya keinginan. Ini adalah ketakutan juga, bahwa pada akhirnya saya akan menjadi awal saya)
  18. The walls of the educational system must come down. Education should not be a privilege, so the children of those who have money can study (Tembok-tembok sistem pendidikan harus diruntuhkan. Pendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa, sehingga anak-anak dari mereka yang memiliki uang dapat belajar)
  19. Justice remains the tool of a few powerful interests, legal interpretations will continue to be made to suit the convenience of the oppressor powers (Keadilan tetap menjadi alat bagi segelintir orang yang berkuasa, penafsiran hukum akan terus dibuat sesuai dengan keinginan para penguasa yang menindas)
  20. Above all, always be capable of feeling deeply about any injustice committed against anyone, anywhere in the world (Yang terpenting, selalu mampu merasakan secara mendalam ketidakadilan yang dilakukan terhadap siapa pun, di mana pun di dunia). 

Baca juga: INFOGRAFIK: Mengenal Sosok Revolusioner Ernesto “Che” Guevara

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mengenal Che Guevara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com