Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Asal-usul Tuyul, Muncul Karena Kesenjangan Sosial

Kompas.com - 16/08/2023, 19:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Rangga Septio Wardana dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Meski kerap membuat banyak orang bergidik ketakutan, cerita hantu selalu menarik untuk diperbincangkan. Tak heran, film-film horor dengan beragam karakter hantu masih menjadi daya tarik.

Hantu sangat lekat dengan budaya lokal Nusantara. Hal ini dapat dilihat dari beberapa daerah yang memiliki kesamaan cerita sosok hantu tertentu meskipun wilayahnya berjauhan.

Kisah tentang sosok hantu masih menjadi perbincangan di masyarakat. Meskipun nama, cerita, dan penampakannya beragam, biasanya hantu digambarkan sebagai sosok yang mengerikan.

Dalam audio drama siniar Tinggal Nama bertajuk “Kadaver Mati dalam Abadi”, dengan tautan akses dik.si/TNKadaver5, sosok hantu berwujud perempuan digambarkan sebagai hantu mengerikan yang siap membalaskan dendam.

 

Cerita hantu terus berkembang berkaitan dengan perubahan sosial yang terjadi di masyarakat. Hal ini karena penggambaran sosok hantu merefleksikan kecemasan, kengerian, dan ketakutan dalam kehidupan manusia.

Baca juga: 4 Kasus Perselingkuhan yang Berujung Pembunuhan

Salah satunya adalah sosok tuyul, sosok ini diidentikkan sebagai hantu berwujud bocah dengan kepala botak. Konon, tuyul memiliki kemampuan untuk mencuri uang untuk memperkaya tuannya.

Tuyul sebagai Penanda Kesenjangan Sosial

Menurut Ong Hok Nam, tuyul dalam tradisi masyarakat agraris di Jawa mengilustrasikan dampak kesenjangan sosial-ekonomi akibat akumulasi modal dan kekayaan yang dilakukan golongan pedagang.

Mitos tuyul lahir dari rasa kecemburuan sosial dari masyarakat kelas bawah terhadap orang kaya.

Dalam buku Dari Soal Priayi sampai Nyi Blorong (2002), Ong Hok Nam menjelaskan bahwa dari sudut pandang masyarakat agraris, orang yang kemampuan ekonomi tinggi cenderung tidak dianggap sebagai orang Jawa.

Hal ini berkaitan dengan sentimen rasial terhadap orang Tionghoa dan ras minoritas lain yang diidentikkan memiliki kekayaan.

Peter Carey dalam Orang Jawa & Masyarakat Cina (1986) mencatat ada semacam ketidakadilan dalam urusan praktik pemungutan pajak antara petani Jawa dengan pedagang Tionghoa.

Sebelum perang Jawa terjadi, orang-orang Tionghoa yang bertugas menjaga gerbang cukai terkadang menyita hasil bumi milik petani karena dianggap tak mampu bayar pajak.

Petani-petani itu dibiarkan terlantar di sekitar gerbang cukai. Selama menunggu barangnya dikembalikan, mereka harus bertahan dari godaan untuk memakai candu yang dijual  pedagang Tionghoa.

Kondisi keuangan mereka semakin sulit ketika harus berhadapan dengan rumah pelacuran dan perjudian.

Baca juga: Kisah Seputar Kuntilanak

Kegelisahan tersebut berubah menjadi kemarahan terhadap orang-orang kaya lainnya. Mereka sulit diterima dalam tatanan masyarakat Jawa tradisional karena tak bisa meyakinkan masyarakat yang masih percaya takhayul tentang asal muasal kekayaan.

Sentimen negatif kemudian muncul dan melahirkan tuduhan bahwa orang kaya memiliki tuyul dan bersekutu dengan iblis.

Lantas, bagaimana dengan latar belakang sosok hantu dalam audio drama ‘Kadaver’? Temukan jawabannya dengan mendengarkan audio drama siniar Tinggal Nama bertajuk “Kadaver - Mati dalam Abadi” dengan tautan akses dik.si/Kadaver5 di Noice.

Dengarkan juga kisah-kisah seru dan mencekam lainnya melalui playlist YouTube Medio by KG Media.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ini Alasan Pertamina Tidak Menaikkan Harga BBM Mei 2024

Ini Alasan Pertamina Tidak Menaikkan Harga BBM Mei 2024

Tren
Beredar Dugaan Penyalahgunaan Dana KIP Kuliah Undip, Status Penerima Bisa Dicabut

Beredar Dugaan Penyalahgunaan Dana KIP Kuliah Undip, Status Penerima Bisa Dicabut

Tren
Profil Wasit di Laga Indonesia Vs Irak, Sivakorn Pu-Udom Akan Jadi Asisten VAR

Profil Wasit di Laga Indonesia Vs Irak, Sivakorn Pu-Udom Akan Jadi Asisten VAR

Tren
Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP AKR per 1 Mei 2024

Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP AKR per 1 Mei 2024

Tren
Melihat Tiga Jenis Artefak Indonesia Peninggalan Majapahit yang Dikembalikan AS

Melihat Tiga Jenis Artefak Indonesia Peninggalan Majapahit yang Dikembalikan AS

Tren
Sumur Tua Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Jerman, Simpan 'Harta Karun'

Sumur Tua Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Jerman, Simpan 'Harta Karun'

Tren
Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Bandung, Ini Daerah yang Merasakan

Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Bandung, Ini Daerah yang Merasakan

Tren
Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Tren
Berapa Kali BPJS Kesehatan Bisa Digunakan untuk Mengakses Layanan Rumah Sakit dalam Sehari?

Berapa Kali BPJS Kesehatan Bisa Digunakan untuk Mengakses Layanan Rumah Sakit dalam Sehari?

Tren
Mengintip Surat Terakhir George Mallory, Ditulis 100 Tahun Lalu Sebelum 'Ditelan' Everest

Mengintip Surat Terakhir George Mallory, Ditulis 100 Tahun Lalu Sebelum "Ditelan" Everest

Tren
Resmi, Inilah Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Resmi, Inilah Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Tren
Kisah Petugas Kebersihan Pesawat Jadi Pilot di Nigeria, Penantian 24 Tahun Terwujud

Kisah Petugas Kebersihan Pesawat Jadi Pilot di Nigeria, Penantian 24 Tahun Terwujud

Tren
Menakar Peluang Indonesia Vs Irak pada Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024...

Menakar Peluang Indonesia Vs Irak pada Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024...

Tren
Amankah Berolahraga Saat Perut Kosong? Kenali Potensi Risikonya Berikut Ini

Amankah Berolahraga Saat Perut Kosong? Kenali Potensi Risikonya Berikut Ini

Tren
Arab Saudi Dilanda Hujan Lebat, Banjir Menerjang Madinah

Arab Saudi Dilanda Hujan Lebat, Banjir Menerjang Madinah

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com