Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Kadrun dan Bajingan

Kompas.com - 02/08/2023, 21:22 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SETELAH popularitas istilah Kadrun mulai merosot, maka muncul istilah baru, yaitu Bajingan. Istilah baru ini dipopularkan oleh masyarakat Orde Medsos yang alih-alih cenderung bersifat sosial, namun malah asosial.

Menarik bahwa kedua istilah popular tersebut sama-sama terkait dengan jenis satwa. Yang satu berasal dari kadal dan satu lagi dari bajing.

Berdasar selera subyektif saya, pada hakikatnya bentuk ragawi bajing lebih imut ketimbang kadal, maka secara kuantitas memang lebih banyak mainan anak-anak berbentuk bajing ketimbang kadal.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kadal bermakna cukup pendek dan singkat, yaitu bengkarung titik.

Meski ada pemaknaan kedua tentang kadal yang disertai tanda tanya kemudian disusul: kedal tanpa kejelasan makna kata kedal itu sendiri.

Sementara bajing relatif lebih panjang lebar dimaknakan KBBI sebagai berikut:

ba•jing n tupai; Sciurus notatus; -- loncat ki pencoleng yang mencuri barang muatan dari atas kendaraan (seperti truk, bus) yang sedang berjalan; ba•jing•an 1 n penjahat; pencopet; 2 a kas kurang ajar (kata makian)

Namun beda dari pemaknaan negatif KBBI tentang bajingan ternyata ada pula yang menyatakan bahwa bajingan adalah gelar profesional kusir gerobak sapi sebagai kendaraan transport tradisional di Yogyakarta.

Bahkan profesi bajingan begitu merakyat di Yogyakarta sehingga ada lembaga asosiasi bajingan profesional. Sementara kadrun adalah akronim kadal gurun.

“Makna kata Bajingan itu sendiri adalah akronim dari Bagusing jiwa angen-angening Pangeran (dialih-bahasakan ke Indonesia kira-kira menjadi 'Bagusnya jiwa atau kesalehan seseorang merupakan insan yang selalu ingat kepada Tuhan'). Dahulu seorang Bajingan (kusir) yang bekerja selalu membawa baju koko dan sarung,” demikian pencerahan dari Isdiyana, Ketua Paguyuban Bajingan Guyup Rukun Bantul, DIY.

Terlepas dari aneka ragam makna kadrun dan bajingan yang ternyata tidak selalu negatif dapat disimpulkan bahwa kehebohan yang ditimbulkan oleh istilah kadrun dan bajingan sebenarnya murni disebabkan oleh ulah manusia belaka.

Di antara para satwa sama sekali tidak ada saling melontarkan ujaran kebencian seperti di antara para manusia.

Dapat diyakini bahwa kedua jenis satwa yang namanya disalahgunakan oleh manusia sebagai kata-kata caci-maki sama sekali tidak tahu-menahu bahwa nama mereka digunakan oleh manusia untuk saling mencaci-maki.

Dan yang paling penting adalah saya dapat memetik hikmah pelajaran tata-krama budi pekerti bagi saya pribadi, yaitu tidak pernah menggunakan kata-kata bersifat caci-maki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com