Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KAI Access Akan Berubah Nama Jadi Access, Kapan Bisa Digunakan Penumpang?

Kompas.com - 24/07/2023, 17:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - KAI Access, aplikasi pemesanan tiket yang dihadirkan PT Kereta Api Indonesia (KAI), akan berubah nama menjadi Access.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangan resminya kepada Kompas.com, Senin (24/7/2023).

Ia mengatakan, perubahan nama KAI Access menjadi Access merupakan revamp atau peningkatan kinerja pada aplikasi ini.

Dengan perubahan tersebut, KAI akan menghadirkan berbagai pengayaan fitur untuk mempermudah penumpang dan meningkatkan customer experience.

"Saat membuka aplikasi tersebut, perubahan langsung terlihat pada user interface atau tampilan visual yang jauh lebih menarik dan user experience atau pengalaman pengguna," kata Joni.

Lantas, kapan aplikasi Access dapat digunakan penumpang?

Baca juga: KAI Access Akan Berubah Nama Jadi Access by KAI, Apa Keistimewaannya?

Access akan grand launching pada Agustus 2023

Revamp aplikasi KAI Access menjadi Access ini sudah dapat diakses oleh sebagian masyarakat secara bertahap.

Di mana saat ini sudah 10 persen masyarakat pengguna Android yang mendapatkan fitur terbaru dari Access.

Kemudian saat grand launching yang direncanakan pada pertengahan Agustus nanti, tampilan baru KAI Access tersebut dapat dinikmati seluruh masyarakat.

Aplikasi Access dapat diunduh melalui Playstore ataupun Appstore.

Baca juga: Viral, Video Penumpang KA Ekonomi Naikkan Kaki ke Kursi Lain, Warganet Anggap Lumrah, KAI Sarankan Ini

Fitur aplikasi Access dari KAI

Terpisah, Direktur Niaga KAI Hadis Surya Palapa menjelaskan bahwa KAI melakukan revamp terhadap KAI Access setelah pihaknya menerima masukan dari pelanggan.

Masukan tersebut diperoleh melalui Playstore, App Store, contact center CC121, survei kepuasan pelanggan, serta konsultan KAI.

Dengan perubahan ini, Hadis mengatakan bahwa Access akan menampilkan desain yang lebih agile, youthful, dan energic.

"Serta akan lebih mensimplifikasi proses pemesanan," kata Hadis dalam keterangan resminya kepada Kompas.com, Senin (24/7/2023).

Selain mengalami perubahan desain, aplikasi tersebut juga dibekali beberapa fitur dan layanan.

Berikut daftarnya:

  • Implementasi live location
  • Perencanaan perjalanan
  • Hotel reservation
  • Penambahan benefit loyalty.

Baca juga: Viral, Video Diduga Asisten Masinis KA Brantas Berjalan Keluar dari Kereta yang Terbakar, Ini Kata KAI

Access diharapkan tingkatkan minat masyarakat

Soal perubahan nama KAI Access menjadi Access, Hadis berharap aplikasi terbaru ini bisa meningkatkan minat masyarakat terutama generasi milenial dan generasi Z.

Dengan begitu, mereka dapat menggunakan layanan transportasi massal kereta api yang aman, nyaman, sehat, dan tepat waktu.

Baca juga: KAI Tawarkan Layanan Angkutan Rombongan, Ini Syarat dan Ketentuannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com