Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politikus Malaysia Tolak Konser Coldplay di Negaranya

Kompas.com - 13/05/2023, 17:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Nasrudin Hassan Tantawi, pemimpin Partai Islam Malaysia (PAS) menolak gelaran konser Coldplay di Malaysia.

Dilansir dari NME, Nasruddin menyerukan agar konser Coldplay dibatalkan karena alasan band tersebut mempromosikan budaya hedonisme dan berbagai budaya menyimpang lainnya.

Hal itu diungkapkan dalam akun Facebook miliknya pada Rabu (10/5/2023).

Diketahui, bahwa konser Coldplay akan digelar di National Stadium Bukit Jalil, Kuala Lumpur, pada 22 November 2023 mendatang.

Menurut Nasrudin, konser Coldplay tidak membawa pengaruh kebaikan apapun.

“Apakah kerajaan bermaksud mahu menyuburkan budaya hedonism dan songsang dalam negara ini ? Saya nasihatkan agar batalkan sahaja persembahan kumpulan ini di Malaysia. Tidak membawa apa apa kebaikan pada agama, bangsa, dan negara,” tulis Nasrudin dalam unggahannya.

Baca juga: Konser Coldplay di Jakarta 15 November 2023: Harga Tiket, Link Pembelian, dan Ketentuannya...


Ditanggapi oleh politikus lain

Shakir Ameer, ketua Democratic Action Party (DAP) Shah Alam pun menanggapi pernyataan dari Nasrudin.

“Seperti biasa, protes tidak logis oleh pemimpin PAS Nasarudin Tantawi terhadap konser Coldplay menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki hal lain yang konstruktif untuk ditawarkan,” kata Shakir Ameer dalam sebuah pernyataan di Facebook.

Dikutip dari Free Malaysia Today, Ameer juga mengatakan, seharusnya PAS juga melarang penggunaan media sosial yang diandalkan oleh mereka.

“Berdasarkan logika PAS, internet, televisi, radio, dan media sosial lainnya yang mereka andalkan untuk menyebarkan propaganda harus dilarang juga untuk mempromosikan nilai-nilai tertentu yang tidak mereka setujui,” kata Shakir Ameer.

Shakir ingin konser band Coldplay tetap digelar, hal itu karena band tersebut mempromosikan keberlanjutan dan daur ulang serta mendorong pengurangan emisi karbondioksida.

Ia mengatakan, nilai-nilai baik seperti itu “diakui” dalam Islam.

Baca juga: Hal-hal yang Perlu Diketahui tentang Coldplay Sebelum Nonton Konsernya 15 November 2023

“PAS tidak peduli dengan nilai-nilai positif. Mereka memprotes apa pun karena alasan politik,” tuturnya.

Ameer juga mengatakan bahwa PAS harus mengakui bahwa konser musisi internasional seperti Coldplay memberikan dampak positif berupa kesempatan mencari nafkah bagi para pedagang lokal.

“Kita dapat mengharapkan masuknya turis dari Singapura, Thailand, dan bagian lain di Asia Tenggara. Ini adalah peluang ekonomi yang sangat besar yang dapat dimanfaatkan Malaysia,” ungkapnya.

Rekan Ameer, Nga Kor Ming juga menggemakan pernyataan Ameer.

Dilansir dari Free Malaysia Today, Ming mengatakan, "Jika PAS tidak menyukai Coldplay, sederhana saja - jangan beli tiket konser mereka. Itu saja, tapi jangan hentikan penggemar Coldplay untuk menghadiri konser mereka".

Protes Nasrudin Hassan sendiri mencuat selepas Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim membagikan video di media sosial yang menyambut kedatangan Coldplay.

“Mari kita bekerja sama, lindungi lingkungan kita dan jaga dunia tetap aman,” tulis Anwar Ibrahim dalam narasinya.

Baca juga: Aturan Beli Tiket Konser Coldplay, Setiap Transaksi Maksimal Berapa Tiket?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Beli Pertalite di Batam Wajib Pakai Kartu 'Fuel Card' Mulai 1 Agustus

Beli Pertalite di Batam Wajib Pakai Kartu "Fuel Card" Mulai 1 Agustus

Tren
9 Fenomena Astronomi Mei 2024, Ada Hujan Meteor dan 'Flower Moon'

9 Fenomena Astronomi Mei 2024, Ada Hujan Meteor dan "Flower Moon"

Tren
Ramai soal Wilayah Indonesia Dilanda Suhu Panas di Awal Mei 2024, BMKG: Terjadi hingga Agustus

Ramai soal Wilayah Indonesia Dilanda Suhu Panas di Awal Mei 2024, BMKG: Terjadi hingga Agustus

Tren
Cerita Dante Lauretta yang Dibayar NASA Rp 16,2 Triliun untuk Cegah Asteroid Tabrak Bumi

Cerita Dante Lauretta yang Dibayar NASA Rp 16,2 Triliun untuk Cegah Asteroid Tabrak Bumi

Tren
Profil Calvin Verdonk dan Jens Raven, Calon Penggawa Timnas yang Jalani Proses Naturalisasi

Profil Calvin Verdonk dan Jens Raven, Calon Penggawa Timnas yang Jalani Proses Naturalisasi

Tren
Bisakah Suplemen Kesehatan Mencegah Kantuk Layaknya Kopi?

Bisakah Suplemen Kesehatan Mencegah Kantuk Layaknya Kopi?

Tren
Kasus Sangat Langka, Mata Seorang Wanita Alami Kebutaan Mendadak akibat Kanker Paru-paru

Kasus Sangat Langka, Mata Seorang Wanita Alami Kebutaan Mendadak akibat Kanker Paru-paru

Tren
Cara Buat Kartu Nikah Digital 2024 untuk Pengantin Lama dan Baru

Cara Buat Kartu Nikah Digital 2024 untuk Pengantin Lama dan Baru

Tren
Saat Warganet Soroti Kekayaan Dirjen Bea Cukai yang Mencapai Rp 51,8 Miliar...

Saat Warganet Soroti Kekayaan Dirjen Bea Cukai yang Mencapai Rp 51,8 Miliar...

Tren
Sejarah Tanggal 2 Mei Ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional

Sejarah Tanggal 2 Mei Ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional

Tren
7 Instansi yang Sudah Membuka Formasi untuk CASN 2024

7 Instansi yang Sudah Membuka Formasi untuk CASN 2024

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Daerah yang Merasakan Gempa Bandung M 4,2 | Madinah Banjir Setelah Hujan Turun 24 Jam

[POPULER TREN] Daerah yang Merasakan Gempa Bandung M 4,2 | Madinah Banjir Setelah Hujan Turun 24 Jam

Tren
Batal Menggagas Benaromologi

Batal Menggagas Benaromologi

Tren
Bukan Pluto, Ilmuwan Temukan Bukti Baru Adanya Planet Kesembilan dalam Tata Surya

Bukan Pluto, Ilmuwan Temukan Bukti Baru Adanya Planet Kesembilan dalam Tata Surya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com