KOMPAS.com – Nasrudin Hassan Tantawi, pemimpin Partai Islam Malaysia (PAS) menolak gelaran konser Coldplay di Malaysia.
Dilansir dari NME, Nasruddin menyerukan agar konser Coldplay dibatalkan karena alasan band tersebut mempromosikan budaya hedonisme dan berbagai budaya menyimpang lainnya.
Hal itu diungkapkan dalam akun Facebook miliknya pada Rabu (10/5/2023).
Diketahui, bahwa konser Coldplay akan digelar di National Stadium Bukit Jalil, Kuala Lumpur, pada 22 November 2023 mendatang.
Menurut Nasrudin, konser Coldplay tidak membawa pengaruh kebaikan apapun.
“Apakah kerajaan bermaksud mahu menyuburkan budaya hedonism dan songsang dalam negara ini ? Saya nasihatkan agar batalkan sahaja persembahan kumpulan ini di Malaysia. Tidak membawa apa apa kebaikan pada agama, bangsa, dan negara,” tulis Nasrudin dalam unggahannya.
Baca juga: Konser Coldplay di Jakarta 15 November 2023: Harga Tiket, Link Pembelian, dan Ketentuannya...
Shakir Ameer, ketua Democratic Action Party (DAP) Shah Alam pun menanggapi pernyataan dari Nasrudin.
“Seperti biasa, protes tidak logis oleh pemimpin PAS Nasarudin Tantawi terhadap konser Coldplay menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki hal lain yang konstruktif untuk ditawarkan,” kata Shakir Ameer dalam sebuah pernyataan di Facebook.
Dikutip dari Free Malaysia Today, Ameer juga mengatakan, seharusnya PAS juga melarang penggunaan media sosial yang diandalkan oleh mereka.
“Berdasarkan logika PAS, internet, televisi, radio, dan media sosial lainnya yang mereka andalkan untuk menyebarkan propaganda harus dilarang juga untuk mempromosikan nilai-nilai tertentu yang tidak mereka setujui,” kata Shakir Ameer.
Shakir ingin konser band Coldplay tetap digelar, hal itu karena band tersebut mempromosikan keberlanjutan dan daur ulang serta mendorong pengurangan emisi karbondioksida.
Ia mengatakan, nilai-nilai baik seperti itu “diakui” dalam Islam.
Baca juga: Hal-hal yang Perlu Diketahui tentang Coldplay Sebelum Nonton Konsernya 15 November 2023
“PAS tidak peduli dengan nilai-nilai positif. Mereka memprotes apa pun karena alasan politik,” tuturnya.
Ameer juga mengatakan bahwa PAS harus mengakui bahwa konser musisi internasional seperti Coldplay memberikan dampak positif berupa kesempatan mencari nafkah bagi para pedagang lokal.
“Kita dapat mengharapkan masuknya turis dari Singapura, Thailand, dan bagian lain di Asia Tenggara. Ini adalah peluang ekonomi yang sangat besar yang dapat dimanfaatkan Malaysia,” ungkapnya.
Rekan Ameer, Nga Kor Ming juga menggemakan pernyataan Ameer.
Dilansir dari Free Malaysia Today, Ming mengatakan, "Jika PAS tidak menyukai Coldplay, sederhana saja - jangan beli tiket konser mereka. Itu saja, tapi jangan hentikan penggemar Coldplay untuk menghadiri konser mereka".
Protes Nasrudin Hassan sendiri mencuat selepas Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim membagikan video di media sosial yang menyambut kedatangan Coldplay.
“Mari kita bekerja sama, lindungi lingkungan kita dan jaga dunia tetap aman,” tulis Anwar Ibrahim dalam narasinya.
Baca juga: Aturan Beli Tiket Konser Coldplay, Setiap Transaksi Maksimal Berapa Tiket?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.