Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Robert Hanssen, Agen FBI yang Jadi Mata-mata Rusia

Kompas.com - 10/05/2023, 11:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini, 21 tahun yang lalu, atau tepatnya pada 10 Mei 2022, eks agen FBI Robert Hanssen yang sesekali menjual rahasia negara ke Rusia selama dua dekade, menerima hukumannya untuk spionase.

Dilansir dari History, Robert Hanssen dihukum menjalani penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat.

"Saya minta maaf atas perilaku saya. Saya malu karenanya," kata Hanssen.

Hanssen mulai bekerja dengan intelijen militer Uni Soviet Soviet pada 1979 dan ditangkap pada 2001.

Baca juga: Viral, Unggahan Jual Nasi Goreng Rp 6.000, Penjual Disebut Intel

Bagaimana bisa Hanssen ditangkap?

Dia ditangkap setelah seorang mantan perwira Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti (KGB), badan intelijen Uni Soviet, mengungkapkan informasi kepada FBI yang mengidentifikasi dirinya sebagai agen ganda.

Hakim memvonisnya bersalah atas 15 tuduhan mata-mata, berkurang dari sebelumnya 21 tuduhan.

Hanssen pun setuju untuk memberikan catatan rinci kepada penyelidik federal tentang tahun-tahunnya sebagai mata-mata.

Baca juga: Mengenal Intel, Polisi Tak Berseragam Mata dan Telinga Satuan Polri

Memberi Rusia materi rahasia

Daftar barang yang disita FBI setelah menggeledah rumah mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Mar-a-Lago, Palm Beach, negara bagian Florida, Senin (8/8/2022). Daftar ini difoto pada Jumat (12/8/2022).AP PHOTO/JON ELSWICK Daftar barang yang disita FBI setelah menggeledah rumah mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Mar-a-Lago, Palm Beach, negara bagian Florida, Senin (8/8/2022). Daftar ini difoto pada Jumat (12/8/2022).

Hanssen telah memberi Rusia materi rahasia, termasuk identitas tiga petugas KGB yang memata-matai atas nama AS mengenai detail operasi nuklir AS.

Selain itu, memberikan informasi tentang keberadaan terowongan rahasia yang digali pemerintah AS di bawah Kedutaan Besar Soviet di Washington.

Di antara pengungkapan paling signifikan yang dibagikan Hanssen dengan Rusia adalah identitas mata-mata berpangkat tinggi untuk AS, Jenderal Rusia Dmitri Polyakov.

Baca juga: Data Nama Intel Badan Intelijen Negara Diduga Bocor, Ini Kata BIN

Motivasi jadi mata-mata Rusia

Alih-alih menjadi pengkhianat ideologis, diyakini bahwa motivasi Hanssen adalah uang.

Dia menerima aset lebih dari 1,4 juta dollas AS dari Rusia, termasuk 800.000 dollar AS yang disetorkan ke bank Rusia.

Kemudian, dua jam tangan Rolex dan sekitar 600.000 dollar AS dalam bentuk berlian dan uang tunai.

Hanssen adalah agen ketiga dalam sejarah FBI yang didakwa melakukan spionase.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: FBI Dibentuk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com