Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Penetapan Idul Fitri 2023 di Dunia, dari 21 April, 22 April, hingga 23 April

Kompas.com - 19/04/2023, 13:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menjelang akhir Ramadhan, umat Islam di seluruh penjuru dunia bersiap untuk menetapkan 1 Syawal 1444 H yang menjadi tanda hari raya Idul Fitri 2023.

Penetapan Hari Raya bergantung pada penampakan hilal atau Bulan sabit yang menandakan masuknya awal bulan Hijriah.

Dilansir dari pemberitaan Al Jazeera (18/4/2023), perayaan Lebaran kemungkinan besar akan dimulai pada Sabtu, 22 April 2023.

Namun, ada pula negara yang kemungkinan melihat hilal lebih awal atau akhir, sehingga merayakan Hari Raya pada Jumat, 21 April 2023 atau malah Minggu, 23 April 2023.

Perbedaan jatuhnya 1 Syawal ini sangat bergantung pada di belahan Bumi mana Muslim berada atau tinggal.

Pemantauan hilal pada 29 Ramadhan

Bulan Hijriah yang merujuk pada peredaran Bulan terhadap Bumi ini pasti terdiri dari 29 atau 30 hari.

Oleh karena itu, umat Islam biasanya akan menunggu hingga 29 Ramadhan petang untuk melakukan verifikasi dengan memantau hilal.

Negara yang memulai Ramadhan pada 23 Maret 2023 akan mengamati Bulan setelah Matahari terbenam pada Kamis, 20 April 2023.

Apabila hilal terlihat, maka keesokan harinya ditetapkan sebagai Idul Fitri. Sebaliknya, apabila hilal tidak tampak, maka Muslim akan berpuasa satu hari lagi dan menggenapkan Ramadhan menjadi 30 hari.

Baca juga: Idul Fitri 2023 Tanggal Berapa? BRIN Prediksi Potensi Beda Pemerintah dan Muhammadiyah


Potensi Lebaran di beberapa negara

Menurut HM Nautical Almanac Office Inggris, Bulan baru akan terlihat pada Kamis (20/4/2023) pukul 04.13 GMT.

Namun, hilal ini hanya akan terlihat dalam kondisi tertentu di seluruh Amerika Utara.

Satu hari berikutnya, pada Jumat (21/4/2023), mayoritas dunia seharusnya dapat dengan mudah melihat hilal menggunakan mata telanjang.

Hal tersebut menandakan bahwa Idul Fitri 1444 H akan jatuh pada Sabtu (22/4/2023).

Sementara itu, hanya segelintir negara di belahan Bumi selatan, termasuk sebagian Amerika Selatan, Australia, dan Selandia Baru yang mungkin tidak melihat Bulan pada Jumat malam.

Kecuali, apabila kondisi cuaca ideal atau apabila mereka menggunakan alat bantu optik untuk mengamati hilal.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com