KOMPAS.com - Dalam Al Quran dijelaskan, malam lailatul qadar lebih baik dan mulia dari seribu bulan.
Karena keutamaan dan keagungan itu, Allah merahasiakan malam lailatul qadar di antara sepuluh hari terakhir Ramadhan.
Meski tak ada yang tahu secara pasti kapan waktu lailatul qadar, sejumlah ulama telah membuat kaidah atau cara menentukannya.
Termasuk di antara ulama yang membuat kaidah waktu lailatul qadar adalah Imam Ghazali.
Baca juga: Ciri-ciri Seseorang Mendapatkan Lailatul Qadar
Dalam I'anatu at-Thalibin, Imam Ghazali mengatakan bahwa waktu turunnya lailatul qadar dapat diketahui dari hari permulaan Ramadhan.
Berikut rinciannya:
Karena awal Ramadhan tahun ini jatuh pada hari Kamis, maka malam Lailatul Qadar berpotensi jatuh pada 25 Ramadhan atau bertepatan pada Sabtu (15/4/2023) malam.
Baca juga: Ciri-ciri Malam Lailatul Qadar, Apa Saja?
Kendati demikian, kaidah tersebut bisa berpeluang benar dan salah. Sebab, tidak ada yang tahu secara pasti waktu turunnya lailatul qadar.
Untuk itu, dianjurkan untuk menghidupkan sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Dikutip dari Lembaga Fatwa Mesir, Syekh Ali Jum'ah Muhammad mengatakan, banyak ulama memang berbeda pendapat dalam menentukan malam lailatul qadar.
Baca juga: Malam Lailatul Qadar: Tanda, Keistimewaan, dan Kapan Terjadinya
Namun, ia berharap agar umat Islam tetap menghidupkan sepuluh malam terakhir Ramadhan, bukan terbatas pada malam ganjil.
Hal ini sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Abi Hurairah RA:
"Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa yang menghidup-hidupkan (dengan beribadah) malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala, maka dosanya yang telah berlalu akan diampuni".
Baca juga: Ciri-ciri Malam Lailatul Qadar, Apa Saja?
Masih dari sumber yang sama, Imam Al-Qurtubi dalam tafsirnya telah menunjukkan mengenai ciri-ciri lailatul qadar.
Dalam tafsir itu, dijelaskan bahwa salah satu ciri lailatul qadar adalah Matahari ketika pagi hari akan terbit dengan warna putih.
Sementara dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW telah menunjukkan beberapa tanda Lailatul Qadar:
"Sesungghnya di malam Lailatul Qadar, malam akan terang, cerah, tidak panas dan tidak dingin. Pada siang harinya, Matahari terbit dengan terang tetapi tidak terlalu memancar."
Tak hanya itu, 'Ubaid bin 'Amir menceritakan pengalamannya ketika berada di laut pada malam 27 Ramadhan.
"Saat malam 27 Ramadhan, saya sedang berada di tengah laut. Saya kemudian mengambil air laut dan kemudian mendapati air tersebut manis dan lembut," kata 'Ubaid.
Baca juga: Malam Lailatul Qadar, Ciri-ciri, dan Keistimewaannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.