Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Welas Asih Mengutamakan Kesejahteraan Rakyat

Kompas.com - 11/04/2023, 20:29 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SECARA ragawi bandara internasional Paro, Bhutan sama sekali beda dari Narita, Changi, Suvarnabhumi, J.F. Kennedy, Mother Teresa, Fryderyk Chopin, Leonardo da Vinci, Soekarno Hatta yang mirip satu dengan lainnya pada arsitektur luar maupun dalam.

Secara tulus konsekuen dan konsisten, kedaulatan kebudayaan Bhutan gigih dipertahankan pada eksterior maupun interior bandara internasional Paro tanpa meninggalkan kesederhanaan sambil juga tanpa mengabaikan pelayanan terbaik kepada para turis.

Slogan “konsumen adalah raja” benar-benar diejawantahkan secara paripurna oleh kerajaan Bhutan dalam memperlakukan semua turis sebagai raja.

Mulai dari para pramugari bahkan pilot dan copilot di dalam pesawat maskapai kerajaan Brunei Drukair, pendorong kursi roda, petugas imigrasi, pengangkat bagasi, taksi driver, resepsionis, general manajer serta seluruh kerabat kerja hotel, pelayan restoran, dan pemandu wisata semua secara tulus dan ramah melayani para turis.

Bahkan polisi lalu lintas juga selalu tidak ja-im menjaga citra kewibawaan maka tersenyum ramah bukan secara profesional, namun benar-benar muncul tulus dari lubuk sanubari masing-masing.

Menarik adalah fakta tidak ada lampu merah-kuning-hijau pengatur lalu-lintas di Bhutan sebab semua diatur secara langsung berorerientasi pada kenyataan yang senantiasa berubah oleh manusia yang berperan sebagai polisi lalu lintas.

Dengan bahasa Inggris yang fasih, para pemandu wisata sudah terlatih untuk senantiasa ramah, sabar, dan santun menjawab segenap pertanyaan tentang Bhutan secara jelas dan jujur namun otentik sesuai kenyataan.

Apalagi tidak ada aib yang perlu ditutupi pada kerajaan Bhutan.

Tampaknya seluruh warga kerajaan Bhutan memang secara paripurna telah seksama dipersiapkan untuk secara terpadu memberikan pelayanan yang terbaik bagi para wisatawan asing karena pariwisata merupakan industri pembawa devisa bagi kerajaan Bhutan.

Pariwisata Bhutan berupaya tidak terbatas hanya memuaskan, namun juga membahagiakan para wisatawan yang berkunjung ke Bhutan. Semua turis adalah tamu agung yang wajib diperlakukan sebagai VVIP oleh masyarakat Bhutan

Agenda pariwisata berkelanjutan merupakan inti sukma semangat pembangunan berkelanjutan kerajaan Bhutan tanpa mengorbankan alam dan menyengsarakan rakyatnya sendiri.

Misi dan visi pembangunan berkelanjutan kerajaan Bhutan pada hakikatnya sangat sederhana, yaitu welas-asih mengutamakan kesejahteraan rakyat.

Sungguh mengharukan, tatkala selama nyaris tiga tahun kerajaan Bhutan terpaksa menutup pintu gerbang warga asing masuk ke dalam kerajaan Bhutan akibat pagebluk Corona melanda dunia sejak awal 2020, Raja Bhutan Jigme Khesar Namgyal Wangchuk memberikan sumbangsih subsidi dana bagi para pekerja pariwisata mulai dari pelayan hotel sampai para pemandu wisata agar selama nyaris tiga tahun gegara pagebluk Corona tetap memiliki sumber nafkah untuk menyambung hidup.

Dengan seorang raja yang sedemikian konsisten dan konsekuen berbekal ajaran welas-asih sang Buddha tulus mengutamakan kesejahteraan rakyatnya maka tidaklah mengherankan pendidikan serta pelayanan kesehatan gratis sudah merupakan bagian melekat secara hakiki seolah kodrati pada kehidupan rakyat negara monarkis seperti kerajaan Bhutan masa kini.

Apabila Bhutan bisa, maka pasti Indonesia dengan kemampuan ekonomi jauh lebih besar pasti lebih bisa menyejahterakan rakyatnya. Jika mau pasti bisa. Jika tidak bisa berarti sekadar tidak mau belaka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Tren
Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Tren
Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Tren
Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Tren
Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Tren
Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut sebagai Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut sebagai Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com