Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Dampak Buruk Pamer Kekayaan

Kompas.com - 06/03/2023, 09:29 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

TIDAK semua orang anti perilaku pamer kekayaan. Mereka yang gemar pamer kekayaan sudah barang tentu tidak anti pamer kekayaan.

Pesan Bung Karno, bangsa yang besar adalah bangsa yang belajar dari sejarah. Maka, tidaklah keliru jika kita belajar dari sejarah Revolusi Prancis 1789 dan Revolusi Rusia 1917.

Semula baik Prancis maupun Rusia merupakan monarki yang secara ekonomi makmur dan secara militer adikuasa. Namun kedua kerajaan makmur itu melalaikan jurang kesenjangan sosial yang makin melebar di mana rakyat hidup miskin sementara kaum aristokrat dan teokrat hidup mewah berlimpah ruah sambil takabur gemar pamer kekayaan.

Maklum Prancis dan Rusia bukan Jawa maka tidak nemiliki kearifan ojo dumeh alias jangan takabur. Mereka cenderung bersikap mentang-mentang rawan lupa daratan sehingga gemar pamer kekayaan.

Baca juga: Usai Disentil Jokowi soal Pegawai Pamer Kekayaan, Sri Mulyani: Kita Perbaiki

Dalam hal pamer kekayaan yang dilakukan oleh para aristokrat Prancis dan Rusia itu, sejarah membuktikan bahwa akhirnya rakyat miskin Prancis dan Rusia tidak ikhlas menerima derita akibat kesenjangan sisial yang secara psikososial diperparah oleh kaum ningrat pamer kekayaan. Akhirnya tahun 1789 meletuslah Revolusi Prancis dan 1917 meledaklah revolusi Rusia.

Pemerintah Orde Lama mengutamakan politik, sementara pemerintah Orde Baru mengutamakan ekonomi sebagai panglima pembangunan yang sayang tidak dilakukan secara merata sehingga jurang kesenjangan sosial makin melebar maka memicu gejolak kecemburuan sosial yang akhirnya meledakkan Tragedi Mei 1998 yang melengserkan Orde Baru untuk diganti Orde Reformasi.

Revolusi Rusiabritannica.com Revolusi Rusia
Sejarah membuktikan, terlepas dari pro dan kontra, bahwa perilaku pamer kejayaan pada hakikatnya mengandung lebih banyak mudarat ketimbang manfaat. Memang mungkin pamer kekayaan bisa bermanfaat sejenak pada jangka pendek demi memberikan rasa bangga bagi yang pamer kekayaan. Namun pada jangka panjang akhirnya niscaya terbukti pamer kekayaan lebih mudarat ketimbang manfaat dalam alih-alih menyejahterakan justru malah menyengsarakan negara, bangsa, dan rakyat.

Baca juga: Jokowi: Aparat Birokrasi Jangan Pamer Kekayaan di Medsos, Tidak Pantas

Insya Allah, bangsa Indonesia berkenan belajar dari sejarah sehingga tidak mengulang prahara dan malapetaka yang dialami Prancis tahun 1789, Rusia tahun 1917, maupun Indonesia sendiri tahun 1998.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Tren
Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Tren
Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com