Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yang Terjadi pada Tubuh jika Kita Mandi Air Dingin Selama Sebulan

Kompas.com - 12/02/2023, 06:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mandi air dingin telah digunakan sebagai terapi selama berabad-abad lamanya.

Dilansir dari Healthline, mandi air dingin dapat membuat tubuh lebih tahan terhadap stres.

Adapun suhu air dingin yang dimaksud adalah 70 derajat Fahrenheit atau sekitar 21 derajat Celsius.

Meskipun mampu digunakan menurunkan risiko stres, mandi air dingin bukan menjadi pengobatan utama pada gangguan depresi.

Mandi air dingin hanya membantu meredakan beberapa gejala saja.

Lantas, apa yang terjadi pada tubuh ketika mandi air dingin selama sebulan?

Baca juga: Kenali Ablutophobia, Ketakutan Berlebihan pada Mandi


Manfaat mandi air dingin

Berikut beberapa hal yang terjadi pada tubuh ketika Anda mempunyai rutinitas mandi air dingin selama sebulan:

1. Memiliki sirkulasi lancar

Dilansir dari Best Life, mandi air dingin secara teratur bisa membantu meningkatkan sirkulasi tubuh.

Ahli yang mempelajari soal manfaat air dingin Alex Trevatt mengatakan, mandi air dingin terbukti menyempitkan pembuluh darah lalu melebarkannya ke sirkulasi yang lebih baik.

Saat air dingin menyentuh kulit Anda, tubuh akan merespons hal itu dengan memompa darah ke organ-organ vital.

"Proses ini merangsang aliran darah yang secara keseluruhan merupakan hal yang baik untuk kesehatan Anda," ujar Trevatt.

Baca juga: Kenapa Handuk Bisa Kotor padahal Dipakai Sesudah Mandi?

2. Mengurangi peradangan

Manfaat mandi air dingin juga bisa membantu masalah peradangan atau pembengkakan.

Paparan air dingin telah terbukti mengurangi peradangan dalam tubuh dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Beberapa peradangan yang terbukti berkurang usai melakukan rutinitas mandi air dingin salah satunya adalah radang sendi.

3. Sistem kekebalan tubuh meningkat

Mandi air dingin bisa meningkatkan imun tubuh.Unsplash Mandi air dingin bisa meningkatkan imun tubuh.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com