KOMPAS.com - Militer Amerika Serikat menembak jatuh objek tak dikenal atau unidentified flying object (UFO) sebesar mobil dengan rudal sidewinder di wilayah Alaska, Jumat (9/2/2023).
Dikutip dari Reuters, penembakan tersebut dilakukan seminggu setelah militer AS menjatuhkan sebuah balon yang diduga bagian dari mata-mata China.
"Kami tidak tahu siapa yang memiliki benda ini," kata Juru Bicara Gedung Putih John Kirby.
Baca juga: Fenomena Awan Berbentuk Mirip UFO di Turkiye, Begini Penjelasan Ahli
UFO tersebut pertama kali terdeteksi pada Kamis (8/2/2023) melalui pantauan radar darat.
Selanjutnya pesawat F-35 militer AS dikirim untuk menyelidiki benda asing tersebut.
UFO tersebut terbang sekitar 12.190 meter ke arah timur laut, dan dinilai menimbulkan risiko bagi lalu lintas udara sipil.
Meskipun sudah dilakukan observasi, namun pejabat AS menolak berspekulasi mengenai objek misterius apa itu sebenarnya.
Dikutip dari NyTimes, para pejabat militer AS tidak yakin bahwa objek asing tersebut adalah balon sebagaimana sebelumnya.
Seorang pejabat Departemen Pertahanan AS mengatakan benda itu pecah berkeping-keping saat menghantam laut yang membeku.
Hal inilah yang membuat mereka tidak yakin bahwa itu adalah balon, atau pesawat tak berawak atau yang lainnya.
"Objek itu jauh lebih kecil daripada balon mata-mata yang kami jatuhkan Sabtu lalu," kata Kirby.
Namun yang pasti menurutnya pilot telah mengonfirmasi bahwa UFO tersebut tak berawak.
Baca juga: AS Blacklist 6 Entitas China Terkait Pengembangan Balon Mata-mata
Perintah penembakan terhadap UFO tersebut diberikan Presiden AS Joe Biden.
Perintah ini diapresiasi karena perintah diberikan lebih cepat dibandingkan pada balon udara sebelumnya.
Sebelumnya Biden dinilai lambat mengambil tindakan terhadap kemunculan balon mata-mata China.