KOMPAS.com - Pada 15 Januari 2009, potensi bencana berubah menjadi unjuk keterampilan dan ketenangan yang dilakukan pilot Chesley Burnett Sullenberger III.
Dilansir dari History, Sullenberger berhasil dengan aman mendaratkan pesawat yang dia kemudikan di Sungai Hudson, Kota New York setelah serangan burung menyebabkan mesin mati.
David Paterson, Gubernur New York saat itu, menjuluki insiden itu sebagai "Miracle on the Hudson".
Sullenberger, mantan pilot pesawat tempur dengan pengalaman terbang puluhan tahun, menerima banyak penghargaan atas tindakannya tersebut.
Salah satunya adalah undangan pelantikan presiden Barack Obama dan resolusi pujian dari Kongres Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Kisah Juliane Koepcke, Terlempar dari Pesawat dan Terdampar di Hutan Amazon Selama 11 Hari
Baca juga: Kisah Marianne Bachmeier, Tembak Mati Pembunuh Putrinya di Persidangan
Sekitar satu menit setelah lepas landas dari Bandara La Guardia, New York pada 15 Januari 2009, penerbangan US Airways 1549 bertabrakan dengan salah satu musuh industri penerbangan yang paling mengancam, yakni sekawanan burung.
Lumpuh oleh serangan burung, kedua mesin kehilangan tenaga dan menjadi sunyi, memaksa Kapten Sullenberger melakukan pendaratan darurat.
Ketika pengawas lalu lintas udara menginstruksikan pilot berpengalaman itu untuk menuju bandara terdekat, dia dengan tenang memberi tahu mereka bahwa dia "tidak dapat" mencapai landasan.
"Kita akan berada di Hudson," katanya secara sederhana, dan kemudian memberi tahu 150 penumpang yang ketakutan dan lima awak kapal untuk bersiap menghadapi benturan.
Sembilan puluh detik kemudian, Sullenberger meluncurkan Airbus A320 itu di atas Jembatan George Washington.
Pesawat lalu naik ke permukaan dingin Sungai Hudson, di mana pesawat itu jatuh di atas sungai, di antara Manhattan dan New Jersey.
Para pramugari bergegas mengantar para penumpang yang sudah memakai jaket pelampung keluar kabin melalui pintu darurat ke sayap pesawat yang terombang-ambing.
Baca juga: Kisah Kwek Yu Xuan, Bayi Terkecil di Dunia yang Lahir Seberat Apel
Usai insiden itu, armada feri komuter, perahu wisata dan kapal penyelamat bergegas menuju tempat kejadian.
Seorang korban dilaporkan mengalami patah di kedua kakinya dan yang lainnya dirawat akibat luka ringan dan hipotermia namun tidak ada korban jiwa.
Setelah mondar-mandir di lorong pesawat sebanyak dua kali untuk memastikan evakuasi berjalan lengkap dan tak meninggalkan seorang pun.
Sullenberger adalah orang terakhir yang meninggalkan pesawat yang tenggelam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.