Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Susah BAB Saat Jauh dari Rumah? Ini Sebab dan Cara Pencegahannya

Kompas.com - 21/11/2022, 08:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Buang air besar atau BAB adalah kegiatan rutin setiap pagi bagi sebagian besar orang.

Namun rutinitas ini akan terganggu ketika seseorang pergi dari rumah atau tengah ada dalam sebuah perjalanan jauh.

Dilansir dari The Atlantic, data kesehatan Amerika mencatat bahwa di akhir tahun menjelang libur Natal dan tahun baru, kasus sembelit atau konstipasi meningkat tajam.

Hal ini berkaitan dengan sebagian masyarakat yang melakukan perjalanan jauh dari rumah untuk menikmati liburan.

Disebutkan, hampir 40 persen dari pelaku perjalanan liburan akhir tahun mengalami susah BAB juga sembelit.

Menurut Will Bullsiewicz, MD, seorang gastroenterologi dan penulis buku Fiber Fueled, fenomena susah BAB ketika jauh dari rumah ini bukan hal yang asing. Dalam artian, hampir dialami oleh semua orang, oleh semua pelaku perjalanan, dilansir dari Eating Well (18/11/2022).

Bullsiewicz menyebutkan, ketika kita berkumpul dengan keluarga dan jauh dari rumah, saluran cerna kita tak sebahagia seperti apa yang kita rasakan. Itulah sebabnya, kita jadi susah BAB.

Baca juga: 5 Bahaya Sembelit atau Susah BAB yang Perlu Anda Waspadai

  

Penyebab susah BAB saat jauh dari rumah

Lantas apa alasannya kita susah BAB ketika dalam perjalanan? Ini lima alasannya:

1. Ada perubahan rutinitas

Peneliti menyatakan bahwa banyak orang melakukan BAB rutin setiap hari, baik di pagi maupun malam hari.

Dan perjalanan jauh, apalagi yang melintasi zona waktu yang berbeda, bisa mengganggu rutinitas yang ada. 

"Ritual" harian kita jadi tertunda, dalam hitungan beberapa jam hingga belasan jam lamanya.

Begitu kita sudah kembali berada di rumah, maka rutinitas bisa kita lakukan sesuai jadwal semula. Dan semua problema pencernaan akan usai dengan sendirinya.

Baca juga: Tersiksa Konstipasi? Ini Cara Alami Meredakannya

2. Ada perubahan pola makan

Masih dari sumber yang sama, Eatingwell, ketika kita jauh dari rumah maka ada risiko ada perubahan pola makan yang kita alami. Mulai perubahan waktu makan hingga perubahan menu makanan.

Semisal kita yang jarang makan daging merah, menjadi lebih banyak makan daging-dagingan segar dan meninggalkan menu berserat. Semuanya ini bisa memicu konstipasi.

Perjalanan jauh bisa memicu sembelit.Shutterstock/CHAjAMP Perjalanan jauh bisa memicu sembelit.

3. Kurang minum

Ketika dalam perjalanan, atau ketika berkumpul bersama keluarga, kita bisa saja menjadi kurang minum air putih. Sebagai gantinya, kita lebih sering mengonsumsi minuman berperasa, mulai dari soda hingga alkohol.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com