Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Gagal Paham Kata Berjenis Kelamin

Kompas.com - 19/11/2022, 05:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SAYA paham bahwa manusia berkelamin. Ada yang berkelamin lelaki, ada yang berkelamin perempuan.

Demikian satwa juga berkelamin meski setahu saya tetumbuhan tidak berkelamin. Mohon diampuni jika saya keliru.

Demikian pula benda dan tak benda setahu saya tidak berkelamin. Maka saya merasa takjub ketika mempelajari bahasa Jerman ternyata di dalam bahasa Jerman semua kata benda berjenis kelamin.

Lebih takjub lagi karena ternyata jenis kelamin kata benda bahasa bukan cuma dua, tetapi malah tiga.

Untuk jenis kelamin lelaki digunakan kata awal: Der, untuk perempuan: Die, serta untuk tidak lelaki tidak perempuan: Das.

Di dalam naskah fokus kata berkelamin ini saya sengaja tidak membahas bahwa di dalam bahasa Jerman keruwetan kata berkelamin masih diperparah keruwetan tata bahasa dengan kasus Nominatif, Akusatif, Datif, Genetif berdasar aliran mashab jika bisa dipersulit kenapa
tidak dipersulit.

Saya paham bahwa lelaki diawali Der karena lelaki memang maskulin alias lelaki. Sama halnya saya juga paham bahwa perempuan diawali Die karena perempuan memang feminin alias perempuan.

Namun saya mulai gagal paham tentang kenapa anjing disebut sebagai Der Hund, sementara kucing: Die Katze dan kelinci: Das Kanninchen terlepas dari jenis kelamin jantan, betina atau tidak jantan tidak betina.

Kata terkait tetumbuhan lebih inkonsisten jenis kelaminnya sebab bunga: Die Blume, daun: Das Blatt, ranting: Der Zweig, dan akar: Die Wurzel. Berarti pada satu jenis tetumbuhan bisa hadir tiga jenis kelamin secara bersamaan.

Fakta yang paling menggagal-pahamkan otak dangkal saya adalah fakta bahwa gadis dalam bahasa Jerman adalah Maedchen maka jelas perempuan, namun kata gendernya bukan “Die”, tetapi “Das”. Sama halnya bukan Die tetapi Das Fraeulein yang artinya juga gadis. Ampun deh!

Akibat gagal paham atas jenis kelamin setiap noun Jerman secara tanpa syarat yang tetap baku sehingga membingungkan maka saya pernah usul agar diperkenankan menggunakan huruf "D." saja dengan titik pada setiap kata gender bahasa Jerman.

Sudah barang tentu usulan saya ditolak sebab saya harus tahu diri bahwa memang tidak berhak mengubah jenis kelamin kata bahasa Jerman.

Goethe dan Schiller serta Boell maupun Grass juga tidak berhak apalagi Suprana!

Mengenai gagal-paham sebenarnya saya juga tidak perlu terlalu malu mengakuinya sebab tak kurang dari seorang sastrawan hebat sekaliber Mark Twain juga terpaksa tidak malu mengaku gagal-paham kata berjenis kelamin pada bahasa Jerman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Tren
Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Tren
7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Tren
Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Tren
Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Tren
Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D Saat Terpapar Sinar Matahari?

Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D Saat Terpapar Sinar Matahari?

Tren
Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com