Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Menarik Ekor Kucing, Ini Bahaya yang Mengintai!

Kompas.com - 11/11/2022, 17:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ekor kucing adalah salah satu bagian tubuh kucing yang paling menggemaskan. Saat kucing berjalan, ekor tersebut terkadang akan naik ke atas dan mengibas-ibas mengikuti arah tubuhnya.

Meski terlihat lucu, tetapi jangan pernah sekali-kali menarik ekor kucing dalam situasi apa pun. Sebab menarik ekor dapat membahayakan bagi kucing.

Seperti dalam unggahan di akun Twitter ini pada Kamis (10/11/2022), penggunggah menceritakan bahwa ekor kucingnya harus diamputasi setelah ditarik orang tak bertanggung jawab.

Setelah diamputasi pun, kucing miliknya masih harus menjalani perawatan dan masih kesulitan buang air besar (BAB).

"Mohon doanya untuk anabulku dan jadiin pelajaran ya temen-temen, jangan suka tarik buntut kucing," tulis pengunggah.

Lantas, seberapa bahaya apabila kita menarik ekor kucing?

Baca juga: Ramai soal Kucing Busok Ras Asli Indonesia yang Diakui Dunia, Kucing Apa Itu?

Bahaya menarik ekor kucing

Dokter hewan sekaligus pengajar di Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Nusa Tenggara Timur, drh Aji Winarso menjelaskan, ekor kucing adalah bagian tubuh tetap yang dapat merasakan sakit.

"Jadi kalau kita menarik ekor dengan keras, apalagi sampai patah, tentu kucing sangat kesakitan. Melanggar animal welfare (kesejahteraan hewan)," ungkapnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (11/11/2022).

Aji mengatakan, tulang ekor berada dalam satu deret dengan tulang punggung kucing.

Meski tidak ada saraf spinal, tetapi ekor memiliki banyak saraf yang berguna untuk mengatur area belakang.

Selain itu, saat ekor ditarik, ada kemungkinan tulang sakrum atau tulang dengan bentuk segitiga di belakang panggul ikut terdampak. Hal ini, menurut dia, sangat berbahaya bagi kucing.

"Bisa menyebabkan gangguan saraf yang mengatur pipis dan BAB," terang Aji.

Baca juga: Viral, Twit soal Ekor Kucing yang Bisa Berkibar, Apa Penyebabnya?

Fungsi ekor kucing

Seperti hewan pada umumnya, Aji mengatakan bahwa ekor kucing berfungsi sebagai penyeimbang.

Misalnya, saat kucing akan berbelok, dia akan menggunakan ekor untuk menyeimbangkan tubuh agar tak terjatuh.

Ekor juga menjadi alat bantu bagi kucing untuk mengekspresikan perilaku atau suasana hatinya.

Aji melanjutkan, ekor yang patah dan harus diamputasi menimbulkan risiko bagi kucing.

"Ketika ekor patah dan diamputasi tentu operasi amputasi itu sendiri berisiko karena penggunaan obat bius, juga persembuhan yang bisa saja infeksi karena posisi di ekor," kata dia.

Kendati demikian, pasca amputasi dan kucing kembali sehat, tidak ada pengaruh signifikan terhadap kucing kecuali ekor yang menjadi pendek.

"Ya tidak banyak (pengaruh pada kesehatan). Kucing tetap hidup normal lagi, hanya memang ekornya jadi pendek," tambah dia.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com