Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pangan Sedunia 2022: Tema dan Tantangan Ketahanan Pangan di Tengah Ancaman Krisis Global

Kompas.com - 16/10/2022, 12:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap 16 Oktober diperingati sebagai Hari Pangan Sedunia.

Peringatan ini dilakukan untuk menyoroti jutaan orang di dunia yang tak mampu membeli makanan sehat dan kebutuhan akan akses reguler ke makanan bergizi.

Acara tahunan ini memperingati berdirinya Organisasi Pangan dan Pertanian (FOA) PBB pada 1945.

Sebuah upacara global di markas FAO di Roma menampilkan pesan-pesan antara lain dari Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Paus Fransiskus, dan Presiden Italia Sergio Mattarella.

Dikutip dari laman resmi FOA, perayaan tahun ini terjadi ketika ketahanan pangan global menghadapi ancaman dari berbagai arah, dengan melonjaknya harga pangan, energi dan pupuk.

Peringatan Hari Pangan Sedunia 2022 juga berlangsung di tengah meningkatnya jumlah orang yang berisiko mengalami tingkat kelaparan serius di Asia dan Afrika.

Karena itu, tema Hari Pangan Sedunia 2022 adalah "Leave No One Behind" atau "Jangan Tinggalkan Siapa pun".

Baca juga: Tantangan Menghadapi Sistem Pangan Berkelanjutan di Indonesia


Krisis pangan dunia

Direktur Jenderal FAO Qu Dongyu mengajak semua orang untuk memanfaatkan kekuatan solidaritas dan momentum kolektif guna membangun masa depan yang lebih baik.

"Di mana setiap orang memiliki akses reguler ke makanan bergizi yang cukup," kata Qu Dongyu.

Selain 970.000 orang yang berisiko kelaparan di Afghanistan, Ethiopia, Somalia, Sudan Selatan, dan Yaman, jumlah orang yang menghadapi kelaparan di seluruh dunia sedang meningkat.

Berdasarkan laporan terbaru FAO, sebanyak 828 juta orang menghadapi kelaparan pada 2021 dan 3,1 miliar orang masih tidak mampu membeli makanan yang sehat.

Kelompok masyarakat yang rentan adalah perempuan, pemuda, masyarakat adat dan petani pedesaan.

Baca juga: Mengenal Sistem Pangan Berkelanjutan yang Berdampak pada Lingkungan

Diversifikasi pangan lokal

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menuturkan, salah satu strategi ketahanan pangan di tengah dinamika permasalahan global saat ini adalah melakukan diversifikasi pangan lokal.

Diketahui, Indonesia memiliki tingkat keragaman yang sangat tinggi.

Berdasarkan data Badan Pangan Nasional 2022, Indonesia memiliki 77 jenis tanaman pangan sumber karbohidrat, 75 jenis sumber protein, 26 jenis kacang-kacangan, 389 jenis buah-buahan, 228 jenis sayuran, serta 110 jenis rempah dan bumbu, serta 40 jenis bahan minuman.

Halaman:

Terkini Lainnya

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com