Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Subvarian Omicron XBB di Singapura hingga India, Berbahayakah?

Kompas.com - 16/10/2022, 10:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Subvarian Omicron Covid-19 bernama XBB terdeteksi di Singapura pada Sabtu (15/10/2022).

Ia merupakan kombinasi dari varian BA.2.75 dan BJ.1 Omicron.

Dilansir dari Straitstimes, Sabtu (15/10/2022), subvarian ini dikenal sangat menular dan diklaim telah meningkatkan jumlah kasus infeksi Covid-19 di Singapura.

Hal itu diketahui dengan menguji sampel yang diambil sebulan lalu dari pasien Covid-19 di ICU atau yang membutuhkan alat bantu oksigen.

Namun demikian, Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) menyampaikan, sejauh ini tidak ada kematian atau kasus parah yang dikaitkan dengan subvarian XBB.

Baca juga: Mengenal Vaksin Indovac, Vaksin Covid-19 Buatan RI yang Diluncurkan Jokowi

Sumbang 54 persen kasus lokal

MOH melaporkan, ada lebih dari 9.000 kasus baru Covid-19 di Singapura pada Jumat, 14 Oktober 2022.

Diketahui, subvarian XBB menyumbang 54 persen dari kasus lokal selama sepekan, mulai dari 3-9 Oktober 2022.

Ini merupakan peningkatan dari minggu sebelumnya, ketika kasus XBB mencapai 22 persen dari kasus Covid-19 lokal.

Dinilai kurang ganas

Meskipun subvarian XBB sangat menular, direktur layanan medis Singapura Kenneth Mak mengatakan bahwa varian ini mungkin kurang ganas dibanding gelombang virus sebelumnya.

Selain itu, MOH juga mengatakan, belum ada bukti subvarian XBB menyebabkan gejala yang lebih parah dari varian sebelumnya.

Hal lain yang diketahui MOH yakni kasus XBB diperkirakan memiliki risiko rawat inap 30 persen lebih rendah dibandingkan dengan kasus varian Omicron BA.5.

Angka tersebut diperoleh dari data lokal MOH dalam dua minggu terakhir.

Sebagai informasi, kasus varian BA.5 diperkirakan berisiko rawat inap 21 persen dari kasus lokal.

Baca juga: 7 Fakta soal Indovac, Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri

Negara lain yang terinfeksi subvarian XBB

Tidak hanya di Singapura, subvarian XBB juga telah terdeteksi di negara-negara seperti Australia, Bangladesh, Denmark, India, Jepang dan Amerika Serikat sejak Agustus 2022.

Dilansir dari Times of India, Jumat (14/10/2022), tercatat sudah 71 kasus subvarian XBB yang tersebar di negara bagian di India.

Puluhan kasus itu meliputi Maharashtra yang melaporkan lima infeksi, 33 infeksi di Odisha, 17 infeksi di Bengal, dan 16 infeksi di Nadu.

Di India, para ilmuwan yang terlibat dalam pengurutan genom mengatakan kepada TOI Kamis bahwa sekitar 88 persen dari infeksi baru di negara itu disebabkan oleh BA.2.75 sementara subvarian XBB menyumbang sekitar 7 persen dari keseluruhan kasus.

Prevalensi BA.5 dalam sampel sekarang turun menjadi kurang dari 5 persen.

"XBB adalah versi hibrida lain dari Omicron. Kami memantau dengan cermat penyebarannya di Maharashtra," kata Dr Rajesh Karyakarte, koordinator negara bagian untuk pengurutan genom.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Negara yang Tak Punya Bandara, Bagaimana Cara ke Sana?

5 Negara yang Tak Punya Bandara, Bagaimana Cara ke Sana?

Tren
Kata Media Asing soal Indonesia Vs Guinea, Ada yang Soroti Kartu Merah Shin Tae-yong

Kata Media Asing soal Indonesia Vs Guinea, Ada yang Soroti Kartu Merah Shin Tae-yong

Tren
Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Tren
16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com