KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meluncurkan vaksin Covid-19 produksi dalam negeri, IndoVac di pabrik PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022).
Dia meminta jajarannya untuk mendukung program pengembangan vaksin di Tanah Aiar, agar Indonesia lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan vaksin nasional.
“Pak Menteri BUMN, Pak Menteri Kesehatan, dorong terus Bio Farma sehingga nanti akan betul-betul menghasilkan sebuah revenue yang semakin besar bagi negara dan kita memiliki kemandirian, berdikari betul di dalam urusan vaksin,” ujar Presiden, saat meninjau penyuntikan perdana Vaksin Indovac, dikutip dari Setkab.
Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) vaksin Covid-19 Indovac.
Vaksin Indovac juga sudah mendapatkan fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan sertifikasi halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).
Berikut seputar vaksin Indovac:
Baca juga: BPOM Setujui Vaksin Covovax untuk Booster Usia 18 Tahun ke Atas
Dikutip dari BPOM, BPOM menerbitkan EUA untuk vaksin Indovac pada 24 September 2022 lalu. Indovac merupakan vaksin Covid-19 produksi dalam negeri.
Vaksin Indovac memiliki kandungan zat aktif rekombinan Receptor-Binding Domain (RBD) protein S virus SARS-Cov-2.
Indovac merupakan vaksin Covid-19 dengan platform rekombinan protein subunit yang dikembangkan oleh PT Bio Farma bekerja sama dengan Baylor College of Medicine, AS.
Vaksin ini menjadi vaksin Covid-19 pertama yang diproduksi secara lokal di dalam negeri mulai dari proses hulu hingga hilir.
Baca juga: Indovac, Vaksin Covid-19 Buatan Indonesia, Bakal Didonasikan ke Afrika
Vaksin Indovac akan digunakan dalam vaksinasi primer yang diberikan dalam 2 dosis suntikan dengan interval 28 hari.
Efikasi vaksin Indovac mengacu pada hasil uji imuno bridging pada uji klinik fase 3, yang menunjukkan antibodi netralisasi vaksin yang non-inferior dengan vaksin protein subunit pembanding (92,5 vs 87,09 persen).
Efek samping atau adverse events (AEs) dalam uji klinik vaksin Indovac dilaporkan umumnya bersifat ringan.
Efek samping yang paling sering dilaporkan adalah nyeri lokal dan nyeri otot (myalgia), yang kemunculannya sebanding dengan efek samping pada penggunaan vaksin rekombinan protein sub-unit pembanding yang sudah lebih dulu mendapatkan EUA.
Baca juga: Pemerintah Setop Impor Vaksin Covid-19, Booster Bakal Gunakan Indovac
Target produksi Indovac adalah 20 juta dosis pada 2022.
Sedangkan pada tahap berikutnya, 2023 ada kenaikan target produksi mencapai 40 juta dosis per tahun.
Sedangkan pada 2024 diharapkan kapasitas produksi naik hingga 100 juta. Dalam jangka panjang Bio Farma juga menyasar ekspor vaksin Indovac.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.