Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Makin Gagal Paham Logika Kuantum

Kompas.com - 13/10/2022, 05:19 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SEBENARNYA saya sudah cukup babak-belur dalam gagal paham terhadap apa yang disebut logika atau kuantum secara terpisah.

Maka tatkala logika dan kuantum digabung menjadi logika-kuantum wajarlah apabila saya menjadi malah makin babak-belur akibat makin gagal paham terhadap dua unsur luar biasa sulit saya pahami dengan daya otak tumpul saya.

Konon biang keladi istilah logika-kuantum adalah pemikir terkemuka Amerika Serikat bernama Hilary Putnam yang telah banyak berjasa dalam mempersembahkan kontribusi pemikiran terhadap metafisika, epistemologi, linguistik, filsafat pemikiran, sains, matematika, dan logika.

Putnam tersohor berkat ujar-ujar keimanan logikal bahwa “quantum logic is the true logic” yang telah berhasil “meyakinkan” secara alasanologis bahwa tersedia alasan empirikal untuk mengedepankan logika kuantum ketimbang logika klasikal.

Bahwa fisika kuantum pada prinsipnya de facto empirikal akibat pada hakikatnya pergeseran keyakinan ke arah logika-kuantum serta merta memecahkan teka-teki kuantum mekanika yang menghantui sampai dibawa ke alam baka oleh Albert Einstein.

Mujur tak teraih, nahas tak tertolak keruwetan logika kuantum makin diperuwet oleh Hilary Putnam dengan formula hukum distribusi logika kuantum bikinan diri sendiri, yaitu p&(qvr)=(p&q)v(p&r).

Mohon jangan tanya ke saya mengenai makna formula hukum distribusi logika kuantum tersebut sebab saya sudah cukup gagal paham makna sang logika kuantum an sich sebelum diformulakan hukum distribusinya atau distribusi hukumnya oleh Hilary Putnam.

Demi memperparah suasana gagal-paham yang sudah parah, saya menambahkan beban bingungologis pada naskah gagal-paham logika kuantum (atau logika kuantum?) ini dengan meng-copy-pasti sabda Hilary Putnam sebagai berikut “I became aware that to be able to read the results of an experiment and know which logic it supports. We must already start with some kind of reasoning. So not all logic is gained from observation. I still believe that there are facts in the world that determine which logic is appropriate to use in each case, and that no logic is better than another”.

Dari kalimat berbelit ke dan dari berbagai arah itu dapat disimpulkan bahwa sang maha pemikir hebat ini memang mengutamakan kerendahan hati sebagai pedoman perjalanan upaya mencari makna apa yang disebut sebagai logika baik secara tergabung maupun terpisah dari kuantum sambil secara sadar berikhtiar menghindari generalisasi gaya gebyah-uyah berkedok cetirus paribus berdasar keimanan logikal bahwa tidak ada jenis logika yang lebih logis ketimbang logika lainnya. Termasuk apa yang disebut sebagai logika kuantum itu sendiri.

Di dalam pemikiran Hilary Putnam yang tersohor senantiasa kritis terhadap diri sendiri terasa kehadiran suasana demokratis sejati yang mendambakan keadilan logika bagi seluruh umat manusia termasuk manusia Indonesia berarti termasuk saya.

Namun saya sendiri masih bingung tentang sebenarnya mana yang lebih logis maka lebih benar antara logika kuantum atau kuantum logika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com