KOMPAS.com - Mimisan bisa terjadi pada siapa saja. Meski terlihat menakutkan, hal itu jarang menunjukkan masalah medis serius.
Sebagai informasi, hidung memiliki banyak pembuluh darah kecil yang terletak dekat dengan permukaan di bagian depan dan belakang hidung.
Mimisan sering terjadi pada orang dewasa dan anak-anak antara usia 3 dan 10 tahun.
Udara kering adalah penyebab paling umum dari mimisan. Kekeringan ini menyebabkan pengerasan kulit di dalam hidung.
Beberapa penyebab mimisan lainnya adalah reaksi alergi, benda asing tersangkut di hidung, udara dingin, dan infeksi saluran pernapasan atas.
Ketika sedang mimisan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.
Baca juga: Gejala Polip Hidung dan Cara Mengatasinya
Akan tetapi, condong sedikit ke depan adalah pilihan yang lebih baik saat mimisan, dikutip dari Healthline.
Posisi ini mencegah darah turun ke tenggorokan yang dapat menyebabkan tersedak atau muntah. Berfokuslah pada pernapasan melalui mulut alih-alih hidung dan cobalah untuk tetap tenang.
Baca juga: Ramai soal Belajar Terlalu Giat Bisa Sebabkan Mimisan, Benarkah?
Padahal, upaya ini sebenarnya dapat memperburuk perdarahan, karena semakin mengiritasi pembuluh darah dan tidak memberikan tekanan yang cukup untuk menghentikan pendarahan.
Sebagai gantinya, gunakan tisu atau waslap basah untuk menangkap darah saat keluar dari hidung Anda.
Baca juga: Mengenal Bagian-bagian Hidung Manusia
Semprotan dekongestan, seperti Afrin, mengandung obat yang mengencangkan pembuluh darah di hidung.
Ini tidak hanya dapat meredakan peradangan dan kemacetan, tetapi juga dapat memperlambat atau menghentikan pendarahan.
Menerapkan tiga semprotan ke lubang hidung yang terkena dapat membantu.