Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konversi Kompor Gas ke Listrik: Sasaran hingga Wilayah Uji Cobanya

Kompas.com - 23/09/2022, 12:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang bekerjasama dengan PT PLN (Persero) tengah melakukan uji coba program konversi kompor gas ke kompor listrik.

Uji coba ini merupakan upaya untuk mengurangi subsidi gas elpiji 3 kilogram yang dianggap tidak tepat sasaran.

Nantinya, pemerintah akan membagikan kompor listrik secara gratis kepada masyarakat di wilayah uji coba konversi kompor gas ke listrik.

Dilansir dari KompasTV, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, uji coba ini akan menentukan kelanjutan dari program konversi kompor listrik.

Baca juga: Ini Paket Kompor Listrik Gratis Rp 1,8 Juta untuk 300.000 Warga Miskin

Sasaran penerima uji coba konversi kompor gas ke listrik

Dilansir dari Antara, Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kemenerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, pemberian kompor listrik dalam rangka uji coba konversi kompor gas ke kompor listrik akan dibagikan ke sejumlah masyarakat.

Sasaran paket penerima ini adalah rumah tangga kecil dengan daya 450 VA, 900 VA, dan usaha mikro.

Dilansir dari Kompas.com, Kamis (22/9/2022), paket kompor listrik gratis ini akan diberikan kepada 300.000 rumah tangga miskin yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) pada tahun ini.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Rida Mulyana mengungkapkan, setiap rumah tangga miskin akan menerima satu paket kompor listrik senilai Rp 1,8 juta.

Satu paket itu berisi kompor listrik gratis dengan dua tungku, satu alat masak, dan satu alat MCB (miniature circuit breaker) atau meteran listrik yang khusus untuk kompor listrik.

Adapun kompor listrik yang dibagikan terdiri dari tipe 2 tungku dan kompor utensil dengan daya 1.000 Watt dan daya 1.800 Watt.

Dalam rangka uji coba konversi kompor gas ke kompor listrik, masyarakat selaku penerima paket tidak perlu menaikan beban beban daya listrik mereka.

Dilansir dari KompasTV, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa program ini akan menggunakan jalur khusus yang berbeda dari daya listrik yang terpasang oleh pengguna.

Hal itu sebagaimana isi dalam paket yang akan dibagikan, salah satunya alat MCB (miniature circuit breaker) atau meteran listrik yang khusus untuk kompor listrik.

Baca juga: Kompor Listrik Vs Kompor Induksi: Perbedaan dan Cara Kerjanya

Wilayah uji coba konversi kompor gas ke listrik

Ilustrasi kompor listrik. PLN sebut konversi elpiji ke kompor listrik bisa hemat Rp 8.000 per kg.SHUTTERSTOCK/BRIZMAKER Ilustrasi kompor listrik. PLN sebut konversi elpiji ke kompor listrik bisa hemat Rp 8.000 per kg.
Uji coba Program Konversi Kompor LPG ke kompor listrik ini akan dilakukan di dua kota, seperti di Solo (Jawa Tengah) dan Denpasar (Bali).

"PLN sedang melakukan uji coba di dua kota, masing-masing 1.000 keluarga penerima manfaat di Denpasar dan Solo," ujar Dadan Kusdiana selaku Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kemenerian ESDM, dilansir dari Antara.

Diberitakan oleh KompasTV, PLN Bali telah mendistribusikan 1.002 kompor induksi ke 15 desa yang tersebar di Kecamatan Denpasar Selatan dan Denpasar Timur sejak Juli lalu.

Adapun di Solo, ratusan kompor listrik sudah dibagikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di lima kelurahan, salah satunya di Kecamatan Pasar Kliwon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Tren
Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Tren
Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com