Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rambut Anak Tidak Boleh Diwarnai Sembarangan, Ini Bahayanya

Kompas.com - 19/09/2022, 19:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memiliki rambut yang warna-warni sudah menjadi sedang tren saat ini.

Utamanya, di kalangan selebriti atau influencer di media sosial.

Namun, tidak semua rambut bisa diwarnai dengan sesuka hati. Begitu juga dengan rambut anak-anak.

Lalu, mengapa rambut anak-anak tidak diwarnai?

Baca juga: Bolehkah Menyusui hingga Anak Usia 5 Tahun?

Bisa sebabkan alergi

Dilansir dari BBC, (30/10/2017), menurut produsen dan badan profesional industri, belum ada produk pewarna rambut yang aman digunakan pada anak di bawah usia 16 tahun.

Mereka menjelaskan, pewarna rambut mengandung bahan kimia yang dalam kasus tertentu dapat menyebabkan reaksi alergi yang parah, bahkan mengancam jiwa.

Produsen pewarna rambut mengatakan produk pewarna rambut tidak ditujukan untuk siapa pun yang berusia di bawah 16 tahun.

Mereka juga menegaskan untuk mewajibkan uji tempel sebelum melakukan pewarnaan rambut pada kliennya.

Tindakan ini juga termasuk untuk kit pewarna rumahan dan yang digunakan oleh para profesional di salon rambut.

Federasi penata rambut lebih jauh mengatakan bahwa "tes alergi adalah suatu keharusan untuk setiap salon".

Baca juga: Cara Mengatasi Rambut Rontok

Faktor hormonal pada rambut anak

Dilansir dari Kompas.com, (7/11/2013), ahli rambut Kendall Ong mengatakan, rambut anak-anak pada umumnya lebih halus dibanding rambut orang dewasa, sehingga rambut mereka lebih rentan rusak akibat zat kimia dan faktor lingkungan.

Selain itu, faktor hormonal juga berperan penting pada kondisi rambut dan kulit anak.

"Setelah mencapai pubertas baru rambut menjadi matang dan sampai pada kondisi rambut orang dewasa pada umumnya. Rambut yang lurus mungkin akan menjadi lebih ikal, sementara rambut yang tadinya ikal menjadi lurus. Setelah pubertas warna rambut, ketebalan, serta kondisi rambut mungkin berubah," ujar Ong.

Oleh karena itu, Ong menyarankan agar orangtua menunda sampai anak berusia remaja sebelum menggunakan pewarna rambut untuk anaknya.

"Warna rambut permanen atau highlight mengandung amonia dan hidrogen peroksida yang bisa merusak rambut," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com