Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cacar Monyet Sudah Masuk Indonesia, Ini Gejala dan Cara Pencegahannya

Kompas.com - 21/08/2022, 07:35 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus pertama penyakit cacar monyet ditemukan di Indonesia.

Kasus cacar monyet itu terkonfirmasi pada pasien laki-laki berusia 27 tahun yang berasal dari DKI Jakarta.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengatakan, pasien mengalami sejumlah gejala sebelum akhirnya terdiagnosis cacar monyet pada Jumat (19/8/2022) malam.

"Dengan gejala tanggal 14 (Agustus) itu ada demam, kemudian juga ada pembesaran kelenjar. Tapi keadaannya baik, artinya tidak sakit berat," ujarnya, dalam konferensi pers, Sabtu (20/8/2022).

Bagaimana gejala cacar monyet dan cara pencegahannya?

Baca juga: Kasus Cacar Monyet Pertama Terkonfirmasi di Indonesia, Kemenkes Ungkap Gejalanya

Gejala penyakit cacar monyet

Secara garis besar, gejala cacar monyet terbagi menjadi dua, yakni pada periode masa invasi selama 0-5 hari dan masa erupsi 1-3 hari.

1. Gejala cacar monyet masa invasi

  1. Demam tinggi
  2. Sakit kepala berat
  3. Kelenjar getah bening bengkak
  4. Nyeri otot
  5. Lemas

2. Gejala cacar monyet masa erupsi

Muncul ruam-ruam pada kulit, terutama di area wajah, kaki, telapak tangan, alat kelamin, serta selaput lendir mata.

Awalnya, ruam ini berupa lesi, bercak, atau bintik kemerahan yang muncul selama 24 jam.

Setelah empat hari, ruam itu akan berkembang menjadi bintik-bintik berisi cairan dan nanah.

Sekitar pada hari kesembilan, ruam akan mengering dan keropeng. Penderita cacar monyet bisa merasakan ruam selama tiga minggu.

Baca juga: Kasus Cacar Monyet Pertama di Indonesia dan Gejalanya

Cara pencegahan cacar monyet

Ilustrasi cacar monyet pada anak. Gejala cacar monyet pada anak umumnya sama dengan penderita dewasa, seperti demam, batuk, kelenjar getah bening bengkak, sampai ruam. Shutterstock/MIA Studio Ilustrasi cacar monyet pada anak. Gejala cacar monyet pada anak umumnya sama dengan penderita dewasa, seperti demam, batuk, kelenjar getah bening bengkak, sampai ruam.
Pada dasarnya, virus cacar monyet ditularkan melalui kontak erat dengan penderita.

Oleh karena itu, pencegahannya penularan cacar monyet adalah dengan menghindari kontak dengan pasien yang terkena virus cacar monyet, baik itu pada manusia maupun hewan.

Selain itu, hindari pula kontak dengan bahas apa saja yang bersentuhan langsung dengan penderita cacar monyet.

Penyebabnya adalah virus tersebut dapat ditularkan melalui benda-benda yang berada di sekitar pasien.

Saat dihubungi Kompas.com, Epidemiolog asal Griffith University Australia Dicky Budiman menyampaikan beberapa cara mencegah penularan cacar monyet, di antaranya:

Halaman:

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com