Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pertama Cacar Monyet Ditemukan di Indonesia, Ini Penjelasan Epidemiolog

Kompas.com - 20/08/2022, 19:15 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan satu kasus cacar monyet atau monkeypox di Indonesia.

Sebagaimana diberitakan Kompas.com, kasus cacar monyet pertama di Indonesia ditemukan di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta.

Juru Bicara Kemenkes Syahril mengatakan, pasien yang terkonfirmasi cacar monyet merupakan seorang laki-laki berusia 27 tahun.

Dia menyampaikan, pasien cacar monyet yang sudah terkonfirmasi tersebut memiliki riwayat perjalanan luar negeri.

Lantas, bagaimana cara penularan cacar monyet? Berikut penjelasan dari epidemiolog:

Baca juga: Mengapa WHO Mengganti Nama Penyakit Cacar Monyet?

Apa itu Cacar Monyet?

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, cacar monyet atau monkeypox adalah infeksi orthopox virus yang menyebabkan kelainan pada kulit.

Dia menjelaskan, penyebutan cacar monyet karena temuan kasus pertama pada monyet.

Terkait penularannya, Dicky mengungkapkan, cacar monyet tidak mudah menyebar.

"Orang yang terinfeksi lebih mudah diidentifikasi. Kunci pengendaliannya, yakni cepat deteksi, tepat terapi, dan konsisten," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (20/8/2022).


Menurutnya, penyakit cacar monyet tidak menular sampai orang yang terinfeksi menjadi bergejala, tidak seperti Covid-19.

Sehingga, jika deteksi dini kuat dan cepat, maka kasus cacar monyet cenderung lebih mudah untuk dikendalikan.

Terlebih, apabila setiap individu yang terinfeksi dan kasus kontaknya segera diisolasi atau karantina untuk mencegah penyebaran.

"Sebagian besar pasien monkeypox virus datang dengan keluhan kelainan di kulit muka, mulut, kelamin, anus, tangan, dan kaki. Disertai pembengkakan kelenjar getah bening, demam, rasa lemah, nyeri otot, dan sendi," terang Dicky.

Baca juga: 11 Perbedaan Cacar Monyet dengan Cacar Air, Penyebab hingga Lama Gejala

Pencegahan cacar monyet

Ilustrasi kasus cacar monyet pertama di indonesia Ilustrasi kasus cacar monyet pertama di indonesia

Dilansir dari laman b2p2vrp.litbang.kemkes.go.id, ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi cacar monyet, di antaranya:

  1. Hindari kontak dengan hewan yang dapat menjadi reservoir virus (termasuk hewan yang sakit atau yang ditemukan mati di daerah di mana cacar monyet terjadi)
  2. Hindari kontak dengan bahan apa pun, seperti tempat tidur, yang pernah bersentuhan dengan hewan yang sakit
  3. Pisahkan pasien yang terinfeksi dari orang lain yang mungkin berisiko terinfeksi
  4. Lakukan cuci tangan yang baik dan benar setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi
  5. Menggunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat pasien yang terinfeksi
  6. Memasak daging dengan benar dan matang.

Baca juga: Suspek Cacar Monyet di Indonesia, Kenali Gejala, dan Cara Penularannya


Halaman:

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com