Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Filipina Diguncang Gempa 7,0 M, Bagaimana Kondisi WNI di Filipina?

Kompas.com - 27/07/2022, 19:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pulau Luzon, Filipina diguncang gempa dengan kekuatan 7,0 M pada Rabu (27/7/2022) pukul 07.43 waktu setempat.

Dikutip dari Reuters, Rabu (27/7/2022), Menteri Dalam Negeri Filipina, Benjamin Abalos mengatakan bahwa gempa tersebut menewaskan empat orang, merusak bangunan, dan mengguncang ibu kota Manila.

Abalos juga menambahkan, menurut catatan pemerintah ada 60 orang mengalami luka-luka akibat gempa yang terjadi.

Selain itu sebanyak 173 bangunan rusak, 58 tanah longsor dilaporkan, dan kerusakan paling parah berada di provinsi Abra.

Pejabat setempat menyampaikan, sebuah rumah sakit di provinsi Abra dievakuasi setelah sebagian bangunan runtuh tetapi tidak ada korban yang dilaporkan di sana.

Baca juga: Filipina Diguncang Gempa M 7.0, Apakah Berdampak ke Indonesia?

Dari laporan kejadian itu, bagaimana nasib WNI yang berada di Filipina?

Penjelasan Kemenlu

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Teuku Faizasyah menyampaikan bahwa sampai saat ini warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Filipina dalam keadaan selamat.

"Terkait WNI sudah dicek dengan simpul-simpul masyarakat di sana, kondisi mereka baik," ujar Faizasyah saat dihubungi Kompas.com, Rabu (27/7/2022).

Ia menambahkan, jumlah WNI yang ada di Filipina saat ini sebanyak 16 orang.

Hingga saat ini, Rabu (27/7/2022) sore, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Filipina masih mengunggu pengumuman resmi terkait update kondisi Filipina pasca gempa berkekuatan 7.0 magnitudo itu.

"(Update terbaru) masih menunggu pengumuman resmi pemerintah," sambungnya.

Baca juga: Gempa M 7,1 Guncang Filipina, Merusak Parah Tempat Tinggal hingga RS

Filipina berada dalam "Cincin Api" Pasifik

Filipina diketahui rentan terhadap bencana alam karena terletak di "Cincin Api" Pasifik yang aktif secara seismik.

Cincin Api Pasifik adalah deretan gunung berapi dan garis patahan yang melingkari tepi Samudera Pasifik.

Gempa bumi sering terjadi dan ada rata-rata 20 topan setiap tahun, beberapa memicu tanah longsor yang mematikan.

Seorang anggota kongres di provinsi Ilocos Sur, Eric Singson mengatakan kepada stasiun radio DZMM bahwa gempa terasa kuat di sana dan berlangsung selama 30 detik atau lebih.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com