Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Jantung Babi Dipilih untuk Transplantasi ke Manusia?

Kompas.com - 13/07/2022, 18:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tim ahli bedah dari New York University, Amerika Serikat mengumumkan keberhasilan mentransplantasi jantung babi yang telah dimodifikasi secara genetik ke dua pasien pada Selasa (12/7/2022).

Dikutip dari CNN, (12/7/2022), penerima pertama bernama Lawrence Kelly (72) dari Pennsylvania yang telah dinyatakan mati otak.

Keluarga Kelly menyumbangkan tubuhnya untuk penelitian pada Juni lalu yang bertujuan menyelidiki seberapa baik jantung babi di tubuh manusia.

Setelah Kelly, pada awal Juli 2022, tim bedah dan peneliti ini mengulangi prosedur serupa kepada pasien meninggal, Alva Capuano (64) dari New York.

Setelah transplantasi, para peneliti melakukan tes selama tiga hari guna memantau seberapa baik jantung diterima, sementara tubuh penerima tetap hidup menggunakan mesin.

"Tidak ada tanda-tanda penolakan awal yang diamati dan jantung berfungsi normal dengan obat standar pasca transplantasi dan tanpa dukungan mekanis tambahan," kata tim peneliti dalam rilis berita.

Selain itu, para peneliti juga tidak menemukan tanda-tanda infeksi porcine cytomegalovirus (pCMV).

Infeksi ini dikhawatirkan bisa menimbulkan hambatan untuk menggunakan organ babi pada manusia.

Lantas, mengapa jantung babi dipilih untuk ditransplantasikan ke manusia?

Baca juga: Dokter Ungkap Penyebab Kematian Pasien Transplantasi Jantung Babi Bukan karena Penolakan Organ

Alasan pemilihan jantung babi

Xenotransplantasi, proses pencangkokan atau transplantasi organ maupun jaringan dari hewan ke manusia, memiliki sejarah yang panjang.

Pencangkokan jantung babi ke manusia bukan merupakan xenotranplantasi pertama yang pernah terjadi.

Dilansir dari New York Times, pada 1960-an, ginjal simpanse pernah ditransplantasikan ke beberapa pasien manusia.

Akan tetapi, pasien penerima yang bertahan hidup paling lama hanya sekitar sembilan bulan.

Pada 1983, jantung babun ditransplantasikan ke bayi yang dikenal sebagai Baby Fae. Sayangnya, bayi ini meninggal 20 hari kemudian.

Pemilihan babi lantaran hewan ini memiliki keunggulan dibandingkan primata dalam hal pengadaan organ.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com