Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Jantung Babi Dipilih untuk Transplantasi ke Manusia?

Kompas.com - 13/07/2022, 18:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Babi lebih mudah dibesarkan dan bisa mencapai ukuran manusia dewasa dalam kurun waktu enam bulan.

Selain itu, katup jantung babi secara rutin juga telah dicangkokkan ke manusia, serta beberapa pasien diabetes telah menerima sel pankreas hewan ini.

Tak hanya itu, kulit babi juga telah digunakan sebagai cangkok sementara bagi pasien luka bakar.

Baca juga: Transplantasi Ginjal Tanpa Imunosupresan, Ilmuwan Jelaskan

Sukses pertama kali pada Januari 2022

Xenotransplantasi jantung babi ke manusia pertama kali dilakukan oleh para peneliti dari University of Maryland, Amerika Serikat.

David Bennett (57), pasien penerima jantung babi pertama menjalani transplantasi pada 7 Januari 2022.

Namun, selang dua bulan setelah menerima jantung babi yang telah dimodifikasi, Bennett meninggal dunia.

Dikutip dari NBC News, (7/7/2022), tim dokter dari University of Maryland menyebut, Bennett meninggal karena gagal jantung akibat beberapa faktor. Bukan dikarenakan penolakan organ.

"Temuan kami pada otopsi tidak menunjukkan bukti penolakan (tubuh pasien dengan jantung babi)," ujar dr Bartley Griffith, pemimpin studi sekaligus profesor di Fakultas Kedokteran University of Maryland.

Sebaliknya, mereka justru menemukan penebalan dan pengerasan otot jantung yang menyebabkan gagal jantung diastolik.

Hal tersebut berarti otot jantung tidak bisa rileks dan mengisi jantung dengan darah seperti seharusnya.

Ia mengatakan, gagal jantung kemungkinan terjadi karena Bennett harus mengonsumsi obat untuk mencegah reaksi penolakan dan infeksi.

Obat inilah yang kemungkinan memicu kerusakan pada otot jantung.

"Jantungnya juga ditemukan mengandung DNA dari virus babi laten yang disebut pCMV," imbuh dia.

Baca juga: Dugaan Penyebab Kematian Pasien Transplantasi Jantung Babi, Ahli Jelaskan

Bukti keberadaan pCMV diketahui setelah tim melakukan pengujian yang sangat sensitif.

Keberadaan virus sebenarnya sudah terdeteksi sejak Bennett masih hidup, yaitu beberapa pekan setelah operasi transplantasi dilakukan.

Sementara itu, untuk membuktikan apakah virus pCMV merusak jantung, tengah diselidiki oleh tim dokter yang menangani.

"Kami menganggap ini sebagai pengalaman belajar yang penting," kata salah satu pemimpin studi, dr Muhammad M. Mohiuddin.

"Mengetahui apa yang diketahui saat ini, kami akan mengubah beberapa praktik dan teknik di masa depan," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com