Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang Kompas: Citra Polisi Terus Menurun, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 04/07/2022, 17:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Survei Litbang Kompas pada Juni 2022 menunjukkan, citra positif Kepolisian Indonesia (Polri) berada pada angka 65,7 persen.

Angka tersebut menjadi yang terendah dalam lebih dari setahun terakhir survei Litbang Kompas.

Pada Januari 2021, citra positif Polri mencapai 71 persen dan melejit menjadi 78,7 persen pada April 2021, serta menempatkannya sebagai institusi negara dengan citra terbaik setelah TNI, dikutip dari Kompas.id.

Namun, setelah melejit di angka 78,7 persen, citra positif Polri justru terus mengalami penurunan.

Pada Oktober 2021, citra Polri berada pada angka 77,5 persen. Penurunan terjadi lebih tajam pada Januari 2022, yakni 74,8 persen, kemudian menjadi 65,7 persen pada Juni 2022.

Baca juga: Litbang Kompas: Mayoritas Responden Nilai Layanan Publik oleh Polri Sudah Efektif, Transpran, dan Akuntabel

Penyebab citra polisi merosot

Litbang Kompas mencatat, Polri menjadi sorotan karena publik mempertanyakan keseriusannya dalam menangani kasus-kasus pidana sejak awal Oktober 2021.

Misalnya, maraknya cerita warganet di media sosial yang mengaku tak puas dengan penanganan polisi dalam merespons laporan kasus kekerasan seksual.

Beberapa video yang memperlihatkan kekerasan oleh polisi juga banyak beredar di media sosial.

Selain ketidakpuasan publik dalam penanganan kasus pidana, Polri juga mendapat sorotan ketika menempatkan AKBP Brotoseno sebagai penyidik di Badan Reserse Kriminal (Bareskrim).

Padahal diketahui, Brotoseno merupakan mantan terpidana kasus korupsi cetak sawah di daerah Ketapang, Kalimantan Barat.

Baca juga: Litbang Kompas: Lebih dari 60 Persen Responden Nilai Polri Jalankan Tugas Penegakan Hukum hingga Pelayanan Publik dengan Baik

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Gejala Chikungunya yang Perlu Diwaspadai, Termasuk Demam dan Nyeri Sendi

7 Gejala Chikungunya yang Perlu Diwaspadai, Termasuk Demam dan Nyeri Sendi

Tren
4 Suplemen yang Dapat Membahayakan Jantung, Salah Satunya Ekstrak Bawang Putih

4 Suplemen yang Dapat Membahayakan Jantung, Salah Satunya Ekstrak Bawang Putih

Tren
Banyak Aturan Ditunda Usai Tuai Penolakan, Pemerintah Dinilai Sembrono dalam Membuat Kebijakan

Banyak Aturan Ditunda Usai Tuai Penolakan, Pemerintah Dinilai Sembrono dalam Membuat Kebijakan

Tren
Apa Indikator Orang Gemuk Disebut Obesitas? Simak Tandanya Berikut Ini

Apa Indikator Orang Gemuk Disebut Obesitas? Simak Tandanya Berikut Ini

Tren
Duduk Perkara Anak Angelina Jolie-Brad Pitt Ingin Hapus Nama Keluarga dari Sang Ayah

Duduk Perkara Anak Angelina Jolie-Brad Pitt Ingin Hapus Nama Keluarga dari Sang Ayah

Tren
Pilihan Ikan untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi, Bantu Cegah Serangan Jantung

Pilihan Ikan untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi, Bantu Cegah Serangan Jantung

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 8-9 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 8-9 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Izin Tambang untuk Ormas Keagamaan | Tapera Ditunda

[POPULER TREN] Izin Tambang untuk Ormas Keagamaan | Tapera Ditunda

Tren
Jelang Puncak Haji, Bus Selawat Sementara Setop Layani Jemaah

Jelang Puncak Haji, Bus Selawat Sementara Setop Layani Jemaah

Tren
Bikin Ilmuwan Bingung, Ini 13 Misteri Alam Semesta yang Belum Terpecahkan

Bikin Ilmuwan Bingung, Ini 13 Misteri Alam Semesta yang Belum Terpecahkan

Tren
Mungkinkah 'Psywar' Penonton Pengaruhi Hasil Akhir Pertandingan Sepak Bola?

Mungkinkah "Psywar" Penonton Pengaruhi Hasil Akhir Pertandingan Sepak Bola?

Tren
Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Tren
Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Tren
Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok Warga hingga Tewas di Pati

Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok Warga hingga Tewas di Pati

Tren
Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com