Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diterjang Banjir Rob dan Ratusan Cacing Mati, Apakah Kesuburan Tanah Akan Terganggu?

Kompas.com - 25/05/2022, 16:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan ratusan cacing mati setelah tanah terendam banjir rob, viral di media sosial Instagram.

Dalam video itu, cacing-cacing tersebut keluar dari tanah, dengan beberapa genangan air yang masih terlihat di sekelilingnya.

"Ratusan cacing tanah keluar dari tanah saat air pasang laut dan mati. Lokasi Di Ketapang Ulujami Kab.Pemalang Jateng," tulis akun @andreli_48.

Unggahan selengkapnya dapat dilihat di sini: Viral video ratusan cacing mati setelah terkena banjir rob.

Lantas, apakah banjir rob akan memengaruhi kesuburan tanah?

Baca juga: Analisis Faktor Penyebab Banjir Rob di Pantura Jateng

Dampak banjir rob pada kesuburan tanah

Dosen Departemen Tanah Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Eko Hanudin mengatakan, air laut memang memiliki kandungan garam yang tinggi, terutama Natrium (NA).

Selain itu, kandungan potential of hydrogen (pH) tanah dalam air laut juga tinggi, yaitu mencapai 8,5.

"Cacing seperti makhluk hidup lain hidup nyaman pada kisaran pH antara 6-7, jadi kalau naik sampai 8 tidak akan tahan," kata Eko kepada Kompas.com, Rabu (25/5/2022).

Jika sebuah tanah memiliki kandungan NA yang tinggi, maka akan berubah menjadi toksik (racun) dan plasmolisis.

Plasmolisis terjadi jika sel tumbuhan menyerap banyak larutan garam terkonsentrasi (hipertonik), sehingga akan kehilangan air dan menjadi lemah.

"Luapan air laut banyak mengandung garam, maka akan bisa bersifat toksik, karena konsentrasinya terlalu tinggi," jelas dia.

Dengan kondisi itu, maka cacing akan mati. Padahal, cacing merupakan indikator biologi paling mudah untuk mengetahui kesuburan tanah.

Eko menuturkan, perlu dilakukan teknologi reklamasi untuk memperbaiki kesuburan tanah yang sudah tercemar oleh NA.

Baca juga: Fenomena Perigee Disebut Jadi Penyebab Banjir Rob Pesisir Jateng, Apa Itu?

Biasanya, dibutuhkan asam organik atau gipsum untuk menurunkan NA dan pH yang terlalu tinggi dalam tanah.

"Itu gunanya untuk mendesak NA keluar dari tanah. Setelah keluar, nanti bisa digelontor air. Kemudian sulfat membantu untuk menurunkan pH," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com