Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Media Asing Ikut Soroti 15 Kasus Hepatitis Akut di Indonesia...

Kompas.com - 09/05/2022, 20:05 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah media asing ikut memberitakan tentang bertambahnya kasus hepatitis akut misterius yang terjadi di Indonesia.

Seperti diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak di Eropa, AS, dan Asia sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Kewaspadaan meningkat ketika 3 anak yang dirawat di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta dan diduga mengidap hepatitis akut meninggal dunia dalam kurun waktu yang berbeda pada rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022.

Baca juga: Anak Sekolah Rentan Terkena Hepatitis Akut, Ahli Beberkan Tips Mencegahnya

Reuters

Pada Senin (9/5/2022), salah satu kantor berita terbesar di dunia, Reuters menerbitkan artikel berjudul "Indonesia Detects 15 Cases of Severe Hepatitis After 3 Child Deaths" di situs mereka.

Dalam artikel itu, Reuters menyoroti bahwa Indonesia telah mengidentifikasi 15 kasus hepatitis berat yang tidak diketahui asalnya setelah melaporkan tiga kematian di antara kelompok usia anak.

Reuters menulis, informasi itu disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers yang digelar pada Senin (9/5/2022).

Dijelaskan juga, Menkes Budi menyampaikan, Indonesia telah mendeteksi 15 kasus sejak meluncurkan penyelidikan penyakit tersebut baru-baru ini.

Ia menambahkan bahwa pihak berwenang belum menentukan penyebab pastinya.

Baca juga: Apakah Hepatitis Akut Misterius Berpotensi Jadi Wabah? Ini Kata Kemenkes

Sayangnya, Menkes Budi tidak menjelaskan lebih rinci apakah 15 kasus itu semuanya anak-anak dan apa saja perawatan yang telah mereka terima.

Seorang juru bicara dari Kementerian Kesehatan pun tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Beberapa ahli kesehatan telah mengaitkan penyakit ini dengan infeksi oleh sejenis adenovirus, keluarga virus umum yang dapat menyebabkan gejala mirip flu atau gastrointestinal.

Ada juga teori bahwa penguncian Covid-19 mungkin telah melemahkan kekebalan anak-anak, karena mereka kurang terpapar patogen umum saat dalam isolasi.

Awal Mei 2022, Indonesia melaporkan tiga anak yang diduga tertular penyakit itu telah meninggal di ibu kota Jakarta pada bulan April.

Kementerian Kesehatan Indonesia mengatakan, ketiga anak tersebut telah menerima vaksin hepatitis.

Baca juga: Siapa Kelompok Paling Rentan Terinfeksi Hepatitis Akut Misterius? Ini Kata Ahli

Khaleej Times

Sementara itu, salah satu platform berita digital Inggris terkemuka di UEA, Khallej Times juga menerbitkan artikel terkait 15 kasus hepatitis akut misterius yang terjadi di Indonesia pada Senin (9/5/2022).

Serupa dengan apa yang dilakukan Reuters, Khaleej Times pun menginformasikan bahwa Indonesia telah mengidentifikasi 15 kasus hepatitis akut yang tidak diketahui asalnya setelah melaporkan tiga kematian tercatat di Indonesia.

Namun Khaleej Times menambahkan, WHO pada pekan lalu telah menerima laporan setidaknya 228 kemungkinan kasus dari 20 negara hepatitis anak atau radang hati.

Meski belum jelas apa yang menjadi penyebab hepatitis akut misterius ini, ada juga teori bahwa penguncian Covid-19 mungkin telah melemahkan sistem kekebalan anak-anak.

Para ilmuwan juga melihat apakah adenovirus yang terlibat telah bermutasi, atau bertindak bersama-sama dengan infeksi lain, yang kemungkinan Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tren
Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Tragis

Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Tragis

Tren
6 Alasan Mengapa Anjing Peliharaan Menatap Pemiliknya, Apa Saja?

6 Alasan Mengapa Anjing Peliharaan Menatap Pemiliknya, Apa Saja?

Tren
Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Tren
Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Tren
Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Tren
Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

Tren
Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Tren
Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Tren
Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Tren
Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing 'Oren' Barbar

Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing "Oren" Barbar

Tren
8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Tren
Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com