KOMPAS.com - Berenang menjadi olahraga yang menyenangkan dan banyak disukai orang.
Meski begitu, tidak semua orang mengetahui teknik berenang yang benar.
Olahraga renang juga memerlukan pemanasan atau peregangan agar tidak terjadi kram otot.
Hal ini penting untuk diperhatikan, karena kram bisa menyebabkan kondisi membahayakan jiwa hingga tenggelam.
Dikutip dari Kompas.com, (17/11/2020), berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kram adalah kejang otot yang terjadi pada otot kaki, perut, atau bagian tubuh lainnya.
Sementara dalam bidang olahraga, kejang otot atau kram sering disebut sebagai cramp.
Baca juga: Tips Bertahan di Air untuk Orang yang Tidak Bisa Berenang
Dilansir dari situs Swim England Masters, ada 2 cara untuk mencegah terjadinya kram saat berenang.
Hal pertama yang harus diingat adalah tetap terhidrasi, tidak hanya dengan air tetapi dengan elektrolit.
Konsumsi makanan yang benar untuk membantu tubuh Anda sebelum dan sesudah latihan.
Sebagai informasi, atlet perenang disarankan untuk meminum air putih yang sudah ditambah garam sebanyak 0,3 hingga 0,7 gram.
Air putih yang dicampur dengan sedikit garam dapat mencegah terjadinya kram saat berenang.
Umumnya, kram atau kejang otot terjadi ketika seseorang memaksa tubuhnya untuk bekerja lebih keras dibandingkan kemampuannya.
Baca juga: Tips Membuat Kolam Renang di Rumah, dari Material, Biaya, hingga Perawatannya
Kemudian, peregangan sangat penting dilakukan untuk menjaga kelenturan otot Anda. Peregangan harus disertakan dalam pemanasan Anda untuk sesi kolam renang dan darat.
Anda bisa mencoba jenis-jenis peregangan berikut untuk masing-masing otot betis dan kaki.
Lakukan dengan menahan setiap peregangan selama dua menit dalam interval 10, 20 atau 30 detik.