Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rohidin Mersyah
Gubernur Bengkulu

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah

Kembalinya Kemeriahan Idul Fitri

Kompas.com - 09/05/2022, 07:47 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SETELAH menjalankan ibadah puasa Ramadan sebulan penuh, 1 Syawal 1443 H akhirnya tiba. Umat Islam di seluruh dunia bersama-sama menyambut Idul Fitri dengan suka cita, mengumandangkan alunan takbir, tasbih, tahmid, dan tahlil.

Takbir dikumandangkan sebagai pengakuan atas kebesaran dan keagungan Allah SWT. Kalimat tasbih ditujukan untuk menyucikan diri kepada Allah dan segenap yang berhubungan dengan-Nya. Kalimat tahmid sebagai puji syukur untuk rahman dan rahim-Nya yang tidak pernah pilih kasih kepada manusia. Sementara tahlil dilantunkan untuk memperkokoh keimanan bahwa Dia-lah Dzat yang Maha Esa dan Maha Kuasa.

Makna fitri

Idul Fitri esensinya sebuah keberhasilan setelah menjalankan ibadah puasa dengan menahan haus dan lapar, mengendalikan hawa nafsu, melatih kepedulian terhadap sesama dan mereka yang membutuhkan. Perayaan Idul Fitri juga merupakan bentuk ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah karena telah menyelesaikan ibadah puasa.

Kemenangan dalam menahan hawa nafsu dan hal yang membatalkan puasa menjadi sebuah momentum perayaan umat muslim di seluruh dunia.

Baca juga: Makna Idul Fitri bagi Mereka yang Tidak Mudik Lebaran...

Perayaan Idul Fitri dua tahun terakhir di tengah pandemi Covid-19 telah memunculkan berbagai macam permasalahan baru dan mengubah segala kebiasaan, termasuk dalam beribadah. Perayaan Idul Fitri dua tahun terakhir dilakukan dalam keterbatasan. Namun hal itu telah membuka peluang untuk adanya alternatif lain, di antaranya melaksanakan silaturahmi secara daring (dalam jaringan).

Akhirnya, setelah dua tahun melaksanakan Idul Fitri di tengah pandemi, secara berangsur kita menjalankan kehidupan kembali seperti masa sebelum pandemi. Pada Ramadhan 1443 H telah memperbolehkan ibadah berjemaah. Pemerintah pun memperbolehkan mudik yang sempat dilarang selama dua tahun terakhir.

Pandemi Covid-19 memberikan pelajaran berharga mengenai pemaknaan Idul Fitri yang lebih intim dengan keluarga dan handai taulan yang berjauhan tanpa berdekatan secara fisik. Itu menjadi kenormalan baru yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Tetapi saat ini kenormalan baru sudah menjadi kebiasaaan yang dijalankan dengan baik dan berhasil dalam menekan penyebaran Covid-19.

Idul Fitri kali ini tidak hanya sekedar merayakan kemenangan setelah menjalankan ibadah puasa Ramadan, tetapi juga momentum merayakan keberhasilan menghadapi pandemi. Tentunya dalam belum sepenuhnya hilang.

Banyak harapan tersirat dari perayaan Idul Fitri kali ini. Salah satunya mengharapkan pandemi segera berakhir dan ada pemulihan kehidupan setelah pandemi berlalu.

Semangat mudik

Perayaan Idul Fitri tidak bisa dipisahkan dengan budaya mudik. Seakan-akan mudik merupakan penyempurna dalam merayakan Idul Fitri. Selama dua tahun terakhir mudik dilarang demi menekan penularan Covid-19.

Kebijakan itu berdampak besar, tidak hanya pada kondisi psikis masyarakat tetapi juga pada pergerakan roda perekonomian.

Pada Idul Fitri kali ini, pemerintah memperbolehkan masyarakat untuk melaksanakan mudik. Hal ini disambut antusias masyarakat.

Bagi Provinsi Bengkulu, mudik tahun ini terasa lebih spesial dengan selesainya pembangunan Jalan Lingkar Luar Kota Bengkulu ruas Nakau – Air Sebakul dan Jalan Tol Bengkulu seksi Kota Bengkulu – Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah. Dua jalan tol itu sangat besar manfaatnya untuk Provinsi Bengkulu.

Jalan Lingkar Luar Nakau – Air Sebakul menjadi alternatif jalan strategis yang menghubungkan antar kabupaten tanpa harus masuk ke dalam Kota Bengkulu. Jalan ini menjadi solusi untuk mengurangi kerusakan jalan di dalam kota yang dilalui kendaraan dengan tonase berat, selain itu untuk memperluas aksesibilitas antar daerah di Bengkulu.

Jalan Tol Bengkulu – Lubuk Linggau adalah infrastruktur strategis yang menghubungkan Provinsi Bengkulu dengan daerah lain di Pulau Sumatera. Saat mudik tahun ini, jalan tol itu telah dioperasikan secara gratis dengan masih uji coba. Kita berharap, jalan tol ini segera selesai sampai ke Lubuk Linggau sehingga akan mempermudah jalur transportasi dari Provinsi Bengkulu ke daerah-daerah lain di wilayah Sumatera.

Menjadi optimis

Perayaan Idul Fitri 1443 H juga dapat menjadi momentum dalam menilai upaya kita menangani pandemi Covid-19. Program vaksinasi Covid-19 telah memperlihatkan dampak positif dengan semakin menurunnya penyebaran virus corona.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com