Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Bangga Menggunakan Produk dalam Negeri

Kompas.com - 06/04/2022, 04:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Ketika Ir. Joko Widodo masih Gubernur Jakarta namun sudah resmi diumumkan sebagai pemenang pilpres 2014, saya langsung menemui presiden Indonesia terpilih di Balai Kota Jakarta untuk menawarkan mobil kepresidenan Kijang Innova buatan Indonesia yang telah khusus dimodifikasi oleh Astra demi menggantikan mobil Mercedes Benz buatan Jerman sebagai mobil resmi Presiden Republik Indonesia.

Pimpinan Astra pada saat itu juga tokoh industri otomotif Indonesia, Johnny Darmawan berani menjamin bahwa mutu mobil kepresidenan Indonesia buatan Indonesia tidak akan kalah dalam hal kenyamanan mau pun keamanan ketimbang mobil kepresidenan Indonesia buatan Jerman.

Semula Jokowi sebagai presiden terpilih Indonesia yang pernah menggagas mobnas sangat antusias menyambut gagasan mobil kepresidenan buatan dalam negeri.

Namun beliau minta waktu untuk terlebih dahulu membahas hal tersebut dengan dewan protokol Istana Kepresidenan.

Ternyata penawaran mobil presiden Indonesia buatan Indonesia ditolak oleh dewan protokol Istana Kepresidenan Indonesia dengan alasan keamanan.

Maka tenggelamlah wacana mobil buatan Indonesia sebagai mobil resmi kepresidenan Indonesia ditelan gelombang peristiwa-peristiwa yang dianggap jauh lebih penting untuk diberitakan.

Termasuk pesawat terbang kepresidenan Indonesia juga bukan buatan Indonesia, meski Indonesia sudah mampu memproduksi pesawat terbang buatan putra-putri Indonesia.

Mendadak menjelang bulan suci Ramadhan pada tahun 2022, terberitakan bahwa Presiden Jokowi marah-marah sebab bangsa Indonesia termasuk para petinggi pemerintahan Indonesia lebih bangga menggunakan produk luar negeri ketimbang dalam negeri.

Contoh termutakhir adalah tenda berikut transportable shower yang digunakan Presiden Jokowi ketika berkemah untuk meresmikan Kendi Nusantara di Ibu Kota Baru yang bernama Nusantara ternyata Fabrique en France! Mon Dieu!

Sepenuhnya saya dapat memahfumi amarah Presiden Jokowi, maka besar harapan saya bahwa Presiden Jokowi berkenan memaklumatkan Keppres bahwa semua mobil dinas kepresidenan dan kementerian yang kini semua buatan luar negeri wajib digantikan Kijang Innova yang sudah tersohor ke mancanegara sebagai mobil buatan Ibdonesia bermutu tinggi.

Semua tas yang ditenteng para istri pejabat tinggi Indonesia pada upacara upacara resmi kenegaraan juga harus berubah dari Hermes, LV, Channel ke tas bermotif batik buatan dalam negeri Indonesia.

Ibu Danarsih Danar Hadi sudah siap mengerahkan segenap potensi produksi tas perusahaan Danar Hadi untuk menggantikan tas-tas bermerek buatan luar negeri yang sebenarnya juga banyak yang dirakit di Indonesia oleh putra-putri terbaik Indonesia.

Apabila kaum elite politik dan ekonomi Indonesia terbukti bangga menggunakan produk dalam negeri Indonesia, maka dengan sendirinya serta merta seluruh rakyat Indonesia akan bangga menggunakan produk dalam negeri Indonesia.

Apabila Gerakan Kebanggan Nasional itu terwujud, maka tekanan darah Presiden Jokowi tidak perlu meninggi akibat marah-marah berkat fakta membuktikan bahwa ternyata bangsa Indonesia lebih bangga menggunakan produk dalam negeri Indonesia sendiri. MERDEKA!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com