Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Earendel, Bintang Terjauh yang Jaraknya 12,9 Miliar Tahun Cahaya

Kompas.com - 03/04/2022, 15:30 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Baru-baru ini para astronom menggunakan Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA menemukan bintang tunggal terjauh yang pernah tercatat.

Raksasa terang itu disebut Earendel. Dilansir Reuters, 31 Maret 2022, peneliti mengatakan bintang itu sangat panas dan berwarna biru.

Bintang Earendel diperkirakan 50 hingga 100 kali massa Matahari di galaksi ini. Cahaya Earendel sampai di Bumi atau terlihat oleh manusia di Bumi setelah menempuh perjalanan selama 12,9 miliar tahun.

Hal itu berarti bintang tersebut ada ketika alam semesta baru berusia 7 persen dari usianya saat ini.

Earendel lahir sekitar 900 juta tahun setelah peristiwa Big Bang di awal alam semesta. Itu termasuk generasi bintang paling awal.

Potret Earendel Hubble pertama diperoleh pada 2016, dengan pengamatan tindak lanjut di tahun 2019.

Para peneliti berharap untuk mempelajarinya lebih lanjut menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb generasi berikutnya.

Selain Earendel, bintang tunggal terjauh yang pernah tercatat adalah bintang Icarus yang jaraknya 4 miliar tahun cahaya.

Baca juga: Mengenal Teropong Bintang: Pengertian, Jenis, dan Cara Kerja Teleskop

Mengapa dinamakan Earendel?

Diberitakan Space, Jumat (1/4/2022), penelitian terkait bintang Earendel dipimpin oleh seorang astrofisikawan di Universitas Johns Hopkins di Baltimore, Brian Welch.

Pada 30 Maret 2022 dia mengumumkan bahwa dengan pengamatan dari Hubble, mereka telah menemukan bintang tunggal terjauh yang pernah dilihat. Bintang itu sebenarnya diberi kode WHL0137-LS, tapi kemudian mereka menamainya dengan nama yang unik yaitu Earendel.

Penggemar penulis JRR Tolkien, yang terkenal dengan novel fantasi termasuk seri "The Lord of the Rings" dan "The Silmarillion", mungkin sudah familiar dengan nama ini. Nama itu sebenarnya terinspirasi oleh tulisan fantasi Tolkien.

"Bintang ini memiliki nama indah Earendel, dan itu sebenarnya dari Tolkien," kata Astronom NASA, Michelle Thaller.

Dalam bahasa Inggris Kuno, Earendel adalah nama pribadi, tetapi juga dapat berarti "bintang pagi" atau "fajar".

Dalam "Lord of the Rings", Earendel adalah karakter setengah elf yang mengarungi lautan membawa permata Silmaril yang disebut bintang pagi.

Baca juga: Apa Itu Bintang, Bagaimana Sebuah Bintang Lahir dan Mati?

Kemungkinan bintang sudah mati

Menurut Welch, meskipun para ilmuwan di Bumi sekarang dapat melihat cahaya bintang Earendel, akan tetapi bintang itu dipastikan sudah tidak ada lagi.

Itu karena bintang-bintang sebesar Earendel biasanya memiliki rentang hidup yang relatif pendek. Bintang seperti itu kemungkinan ada selama beberapa ratus juta tahun sebelum mati dalam ledakan supernova.

"Bintang besar cenderung hidup cepat dan mati muda," kata Welch.

Seperti diketahui sebelumnya bahwa bintang-bintang yang terlihat di langit malam di Bumi bisa jadi sudah mati.

Hal itu karena cahaya dari bintang membutuhkan waktu yang lama untuk sampai ke Bumi. Bisa jutaan hingga miliaran tahun cahaya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com