KONSEP “Kota 15 Menit” baru populer pada beberapa tahun terakhir ini. Pandemi Covid-19 sejak tahun 2020 mempercepat penyebarluasannya.
Konsep ini diperkenalkan oleh Guru Besar Universitas Sorbonne, Carlos Moreno pada tahun 2016.
Intinya, konsep kota 15 menit mengacu pada pergerakan orang untuk bekerja, bersosialisasi, berbelanja, menjaga kesehatan, bersekolah, dan berekreasi; yang semuanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki, bersepeda atau menggunakan kendaraan umum dalam waktu tidak lebih dari 15 menit.
Penduduk kota perlu membebaskan diri dari pergerakan yang jauh dan lama hanya untuk bekerja, seperti yang saat ini dilakukan di kota-kota besar dunia saat ini.
Imbalannya adalah waktu yang lebih longgar untuk berkumpul bersama keluarga, berolahraga, beribadah, menekuni hobi, berpiknik, menikmati teh sore hari, dan sebagainya.
15 menit tidak berarti meniadakan peran fasilitas berskala kota, baik untuk pekerjaan, pendidikan, perdagangan, rekreasi, dan sebagainya.
Hanya saja cara untuk menuju ke fasilitas-fasilitas itu diatur sehingga lebih mudah, aman dan cepat bagi warga seluruh kota yang membutuhkan.
Pada April 2020 ratusan akademisi dan arsitek di Barcelona menandatangani sebuah manifesto yang berisikan seruan tentang perubahan radikal dalam penataan kota untuk mengatasi Covid-19.
Saran yang diajukan antara lain menyangkut pengaturan ulang mobilitas, re-naturalisasi kota, de-komodifikasi perumahan, dan de-pertumbuhan.
Ada banyak tuntutan yang disampaikan kepada para wali kota, di antaranya agar jalan-jalan di dalam kota lebih didedikasikan untuk orang, bukan untuk kendaraan semata, dan jalur pesepeda perlu dibangun dan dipisahkan dengan jalur pejalan kaki.
Selang tak berapa lama kemudian perkumpulan wali kota dari 97 negara (termasuk Indonesia) yang tergabung dalam Grup Kepemimpinan Iklim Kota C40 pada Juli 2020 menerbitkan panduan Membangun Kembali secara Lebih Baik (build back better) yang antara lain menggunakan konsep kota 15 menit.
Dokumen itu menyertakan contoh yang dilakukan di beberapa kota seperti Milan, Madrid, Edinburg, dan Seattle dalam menyediakan fasilitas agar warga kota lebih banyak bergerak untuk memperkuat imunitas tubuh melawan Covid-19.
Konsep kota 15 menit semakin tersebar luas tatkala Wali Kota Paris, Anne Hidalgo, setelah berkonsultasi pada Profesor Moreno menetapkan konsep kota 15 menit sebagai program kerja utamanya.
Baginya, kota 15 menit adalah solusi untuk mengurangi polusi dan stres, untuk mewujudkan lingkungan permukiman yang berbaur secara sosial dan ekonomi, dan untuk meningkatkan kualitas hidup secara menyeluruh bagi penduduk dan turis.
Kota Paris, yang sudah hijau, bersih dan indah itu saat ini sedang berbenah untuk mewujudkan gagasan Hidalgo.