Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spesifikasi dan Kisah KRI John Lie, Kapal Perang Canggih TNI AL Buatan Inggris

Kompas.com - 15/03/2022, 20:05 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) memiliki alat utama sistem senjata (alutsista) kapal perang KRI John Lie-358.

KRI John Lie mulai menjadi bagian dari TNI AL sejak 2014, bersama KRI Bung Tomo-357 dan KRI Usman Harun-359.

Nama KRI John Lie diambil dari nama seorang perwira tinggi TNI AL dari etnis Tionghoa bernama Laksamana Muda TNI (Purn) Jahja Daniel Dharma atau John Lie.

John Lie yang lahir di Manado, Sulawesi Utara pada 9 Maret 1911, juga dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia.

Baca juga: Spesifikasi KRI RE Martadinata-331, Kapal Perang Perusak Kawal Rudal Milik TNI AL

Lantas, seperti apa spesifikasi KRI John Lie-358?

Spesifikasi KRI John Lie-358

Kapal Republik Indonesia (KRI) John Lie melintas di Selat Lampa, Natuna, Kepulauan Riau, untuk mengamankan Laut Natuna Utara dari kapal asing yang menangkap ikan secara ilegal, Rabu (15/1/2020).KOMPAS/PANDU WIYOGA Kapal Republik Indonesia (KRI) John Lie melintas di Selat Lampa, Natuna, Kepulauan Riau, untuk mengamankan Laut Natuna Utara dari kapal asing yang menangkap ikan secara ilegal, Rabu (15/1/2020).

Dilansir dari laman resmi TNI, KRI John Lie merupakan kapal perang jenis Multi Role Light Frigate (MRLF).

KRI John Lie diproduksi oleh BAE System Maritme Naval Ship Inggris yang kemudian dibeli oleh pemerintah Indonesia.

Untuk spesifikasinya, KRI John Lie mempunyai berat 1.940 ton dengan panjang keseluruhan 95 meter, dan lebar 12,8 meter.

Baca juga: Spesifikasi Rantis P6 ATAV, Kendaraan Taktis Kopasgat, Denjaka, hingga Kopassus Buatan Dalam Negeri

Kapal perang KRI John Lie memiliki empat mesin Man B&W ruston diesel engine yang dapat menyemburkan tenaga hingga kecepatan mencapai 30 knot dengan daya jelajah 9.000 kilometer.

Dari segi persenjataan, KRI John Lie dilengkapi dengan Meriam Oto Melara 76 mm, dua meriam MSI Defence DS 30 B REMSIG 30 mm, dan peluncur triple BAE System kaliber 324 mm untuk perang atas air.

Selain itu, KRI John Lie memiliki 16 tabung peluncur peluru kendali permukaan ke udara VLS MBDA VLS Mica (BAE System) serta dua tabung peluru kendali MBDA (Aerospatiale) MM-40 Block II Exocet.

Terdapat pula Radamec 2500 yang merupakan perangkat sensor elektro optic weapon director.

Baca juga: Spesifikasi KRI dr Wahidin Sudirohusodo-991, Kapal Perang Setara Rumah Sakit Tipe C Milik TNI AL

Awalnya kapal perang pesanan Brunei Darussalam

Diberitakan Antara, 12 Februari 2014, kapal perang yang kemudian dinamai KRI John Lie, sejatinya dibuat BAE Systems Marine untuk Angkatan Laut Kesultanan Brunei Darussalam.

Namun, Brunei Darussalam tidak pernah mengoperasikan kapal perang kelas corvette offshore patrol alias korvet patroli lepas pantai itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Tren
Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Tren
Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Tren
Ilmuwan Pecahkan Misteri 'Kutukan Firaun' yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Ilmuwan Pecahkan Misteri "Kutukan Firaun" yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Tren
3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Tren
Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Tren
Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Tren
Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Tren
Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Tren
Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com