KOMPAS.com - Vladimir Putin telah menjabat sebagai Presiden Rusia selama kurun waktu 22 tahun.
Karir Putin sebelum mejadi pemimpin tertinggi Rusia adalah menjadi Perdana Menteri dari Agustus 1999 hingga 2000.
Dalam perjalananya, Boris Yeltsin, Presiden Rusia kala itu mengundurkan diri dan menunjuk Putin sebagai presiden sementara tepat di malam tahun baru 1999.
Putin pun menjabat sebagai presiden sementara, hingga akhirnya memenangkan pemilihan presiden dan menjadi Presiden Rusia untuk pertama kalinya pada Maret 2000.
Baca juga: Ramai soal Ritual Kendi Nusantara Jokowi di IKN, Ini Kata Budayawan hingga Antropolog
Lantas, apa saja kontroversi Putin selama memimpin Rusia?
Awal menjabat, Putin fokus pada masalah dalam negeri, yakni perang yang terjadi di kawasan Chechnya dan kekuasaan oligarki yang tumbuh subur pada masa Yeltsin.
Dilansir dari BBC, untuk menghadapi 40 militan Chechnya yang menduduki teater Moskwa pada 2002, Putin tanpa ambil pusing langsung memerintahkan pasukan khusus untuk menyerang.
Hasilnya, sekitar 120 dari 800 orang yang disandera kelompok separatis Chechnya tewas dalam kurun waktu tiga hari.
Sejak itu, banyak dugaan jika popularitas Putin sebagai presiden akan anjlok. Namun, ketegasannya dalam menghadapi kelompok separatis justru menaikkan popularitas.
Ia pun kembali terpilih menjadi Presiden Rusia pada 2004.
Tak lama sejak periode kedua jabatannya, Putin menuai kritik lantaran upaya memusnahkan kebebasan pers di Rusia.
Dilansir dari The Guardian, seorang jurnalis bernama Anna Politkovskaya ditemukan terbunuh di lobi apartemennya pada 7 Oktober 2006.
Pembunuhan terhadap Politkovskaya tak lama setelah dirinya menulis dugaan korupsi di tubuh Angkatan Darat Rusia dan menyatakan dukungannya untuk Chechnya.
Baca juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Disebut Mengidap Roid Rage, Apa Itu?