Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aturan Baru, Exit Test PCR Penentu Sembuh Cukup Sekali di Hari Ke-5

Kompas.com - 23/02/2022, 18:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masyarakat kini tidak perlu lagi melakukan exit test PCR dua kali, ketika sudah dinyatakan negatif Covid-19.

Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan Setiaji mengatakan, pihaknya akan menyederhanakan exit test PCR menjadi satu kali pada hari kelima.

Apabila hasil tes PCR negatif, maka status di PeduliLindungi otomatis akan berubah menjadi hijau.

Perubahan kebijakan ini mulai berlaku pada Selasa (22/2/2022) pukul 23.59 WIB.

"Mulai 22 Februari, nanti malam, untuk exit test PCR kedua ini tidak diperlukan. Jadi hanya cukup sekali saja melakukan exit test PCR pada H+5 dan hasilnya harus negatif," kata Setiaji, dikutip dari laman Kemenkes.

Bagi masyarakat yang tidak melakukan exit tes PCR pada hari kelima sampai kesepuluh, maka status PeduliLindungi akan otomatis berubah menjadi hijau.

Baca juga: PeduliLindungi Hilang di App Store, Ini Penyebab dan Alternatifnya

Berawal dari Keluhan status warna PeduliLindungi

Perubahan kebijakan ini dilakukan setelah banyaknya keluhan dari masyarakat.

Dalam beberapa hari terakhir, media sosial diramaikan dengan cerita warganet yang mengaku warna status PeduliLindungi miliknya tak kunjung berubah, meski hasil tes sudah negatif Covid-19.

"Tes PCR sudah negatif tapi status di PeduliLindungi masih berwarna hitam?" tulis akun ini di TikTok.

Kasus tersebut juga dialami oleh beberapa warganet lainnya. Di kolom komentar, mereka mengeluhkan hal yang sama.

"Kemarin PC tanggal 2 positif terus tanggal 7 tes dan negatif. Tanggal 8 masuk ke PeduliLindungi negatif eh kemarin pas mau keluar ngecek PeduliLindungi positif," tulis salah satu akun.

"Kasus kayak di kantorku ini Senin lalu. Pas pasa scan barcode malah hasilnya item semua di PeduliLindungi," komentar akun lainnya.

Baca juga: Status Warna Hitam di PeduliLindungi, Kapan Kembali seperti Semula?

Status warna di PeduliLindungi

Seperti diketahui, ada empat warna di PeduliLindungi yang mencerminkan status penggunanya, yaitu hijau, kuning, merah, dan hitam.

Dua warna terakhir mengisyaratkan bahwa pengguna memiliki akses terbatas ke fasilitas publik.

Sebab, warna merah berarti ia belum divaksin, sementara warna hitam berarti positif Covid-19 atau memiliki riwayat kontak erat atau baru tiba di luar negeri.

Berdasarkan keterangan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebelumnya, status warna tersebut akan berubah secara otomatis menjadi hijau di hari ke-11 setelah terkonfirmasi positif Covid-19.

Selain itu, status warna juga akan berubah apabila warga melakukan tes PCR ulang dua kali, dengan hasil negatif paling cepat dilakukan pada hari kelima dan keenam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Tren
Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com