KOMPAS.com - Warganet ramai membicarakan alun-alun utara Kota Yogyakarta yang dijual dengan mata uang kripto.
Penjualan itu dilakukan secara virtual melalui laman nextearth.io. Selain itu, ada Kantor Kepatihan hingga Gedung Agung yang dijual.
Pemda DIY menanggapi hal tersebut. Diberitakan Kompas.com, Rabu (5/1/2022), Sekretaris Daerah (Sekda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Kadarmanta Baskara Aji menyampaikan, akan mengambil langkah tegas jika penjualan secara virtual itu merugikan.
"Kalau memang ada penyalahgunaan dan itu merugikan pemerintah daerah tentu kita akan melakukan pengaduan," kata Aji.
Menurut dia, penjualan beberapa lokasi di Yogyakarta itu hanya untuk menaikkan rating dari laman yang memuatnya.
"Orang yang baca kan tidak percaya kita enggak perlu susah-susah. Ada kepatihan dijual, ada yang percaya?" ujar Aji.
Bagaimana faktanya?
Baca juga: Ramai Galang Dana Perlu Izin Menteri, Ini Penjelasan Kemensos
Menurut penelusuran Kompas.com, Kamis (6/1/2022), Alun-Alun Utara dijual oleh akun yofhiavnt secara virtual di laman nextearth.io. Adapun totalnya 213.75 USDT dengan price per tile 1,17 USDT.
Selain itu dijual juga Benteng Vredeburg, Gedung Agung, Kepatihan, dan sebagainya dengan harga bervariatif.
Akun yofhiavnt tidak hanya memiliki tanah virtual berupa Alun-Alun Utara, tapi juga Jogja Bay Pirates Adventure Waterpark.
Namun kepemilikannya itu hanya virtual, bukan berupa fisik dan tidak terkait dengan bangunan di dunia nyata. Hal itu dijelaskan lewat lamannya.
Next Earth adalah platform pembelian tanah digital transparan berbasis NFT tanpa perantara.
Ditulis juga Next Earth adalah komunitas metaverse berbasis blockchain, tempat seseorang dapat membeli dan menjual tanah di "Bumi virtual".
Baca juga: Penjelasan Pengelola soal Video Viral Sepasang WNA Rusia yang Nekat Loncat Pagar Candi Prambanan
Dilansir Forbes, melalui Kompas.com, 13 November 2021, NFT adalah aset digital yang menggambarkan obyek asli seperti karya seni, musk, atau item yang terdapat pada game dan video.
Secara sederhana, NFT mengubah karya seni digital dan jenis barang koleksi lainnya menjadi satu-satunya, sehingga karya seni tersebut bisa diverifikasi keasliannya dan mudah diperdagangkan melalui blockchain.