KOMPAS.com - Sebagian orang beranggapan, pernikahan adalah puncak kebahagiaan dalam hidup.
Sebaliknya, sebagian yang lain berasumsi bahwa pernikahan atau berumah tangga justru membatasi ruang dan gerak seseorang, sehingga menghambat kebahagiaan.
Untuk menjawab soal itu, mari melihat Indeks Kebahagiaan 2021 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Senin (27/12/2021).
Salah satu poin dalam indeks tersebut adalah kebahagiaan menurut status perkawinan.
BPS menyebutkan, penduduk dengan status perkawinan menikah memiliki Indeks Kebahagiaan tertinggi pada 2021 dibandingkan status perkawinan lainnya, dengan skor 72,1.
Sementara, Indeks Kebahagiaan dari penduduk yang belum menikah sebesar 71,53.
Hasil ini berbanding terbalik dari hasil 2017. Saat itu penduduk yang belum menikah memiliki skor 71,53 lebih bahagia dibandingkan penduduk yang menikah (skor 71,09).
Baca juga: 10 Provinsi Paling Bahagia di Indonesia, Berdasarkan Indeks Kebahagiaan 2021
Jika dilihat peningkatannya dari 2017 ke 2021, penduduk dengan status perkawinan menikah memiliki peningkatan paling tinggi dibandingkan dengan status perkawinan yang lainnya, yaitu sebesar 0,92 poin.
Dua kategori status perkawinan lainnya adalah cerai hidup dengan skor Indeks Kebahagiaan 68,03 dan cerai mati 68,55.
Lebih lanjut, BPS juga memaparkan tingkat keharmonisan keluarga pada 2021 mengalami kenaikan 2,51 poin dari 2017.
Tahun ini, tingkat keharmonisan keluarga mencatatkan skor 82,56 lebih besar dari 2017 yang mencatatkan 80,05.
BPS mencatat, penduduk yang berkomunikasi setiap hari dengan keluarga memiliki tingkat keharmonisan tertinggi, yaitu 83,04.
Baca juga: Gempa Magnitudo 7,3 Guncang Maluku, Ini Analisis BMKG
Sementara, penduduk dengan kepuasan terhadap keharmonisan keluarga paling rendah adalah mereka yang tidak pernah berkomunikasi dengan anggota keluarga yaitu sebesar 66,19.
"Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin sering anggota keluarga melakukan komunikasi dengan dalam keluarga, maka kepuasan terhadap keharmonisan keluarganya juga semakin
tinggi," demikian BPS.
Tak hanya itu, penduduk yang sering melakukan kegiatan bersama juga mencatatkan skor keharmonisan sebesar 87,41, lebih tinggi daripada penduduk yang sangat jarang melakukan kegiatan bersama, dengan skor 77,31.