Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Mengganti Istilah Sains Menjadi Iptek

Kompas.com - 16/11/2021, 09:40 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BERSAMA sang tokoh penulis dan pemikir, Lukas Suwarso yang lihai bermain logika itu, saya mendambakan hadirnya Hari Sains Indonesia berdasar keyakinan bahwa Indonesia memiliki peradaban sains tidak kalah dahsyat ketimbang peradaban sains bangsa mana pun di dunia ini.

Mustahil Candi Borobudur, perahu pinisi, sistem irigasi persawahan, keris, batik tulis bisa eksis tanpa dukungan sains.

Konsekuensi

Dambaan Hari Sains Indonesia merupakan konsekuensi kodrati setelah terwujudnya dambaan Hari Batik, Hari Jamu, Hari Humor Indonesia (ditetapkan pada tanggal 7 September sebagai hari kelahiran Gus Dur), Hari Filsafat Indonesia, dan Insya Allah segera menyusul Hari Matematika Indonesia.

Maka terasa ada sesuatu yang kurang selama belum ada Hari Sains Indonesia. Akibat saya sempat nyantrik filsafat sains kepada presiden ketiga Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie maka saya menerima wahyu gagasan bahwa Hari Sains Indonesia sebaiknya ditetapkan pada hari kelahiran putera terbaik kelahiran Pare Pare tersebut yaitu 25 Juni.

Berhubung Pak Habibie sudah almarhum, saya menghubungi putera sulung beliau, DR Ilham Akbar Habibie yang menurut Pak Habibie malah lebih hebat dalam ilmu kedirgantaraan ketimbang ayahndanya untuk memohon izin menetapkan hari kelahiran BJ Habibie sebagai Hari Sains Indonesia.

Jawaban Mas Ilham disampaikan lewat Whatapps secara cukup singkat namun mendalam makna.

“Pak Jaya yth, terima kasih atas usulan nya..bolehkah saya usulkan menjadi Hari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (atau Hari IPTEK)…. ini karena istilah IPTEK dipopulerkan oleh alm Bapak dan Bapak tidak pernah melihat Ilmu Pengetahuan berdiri sendiri lepas dari Teknologi. Sekian dari saya. Salam hangat, Ilham” .

Iptek

Selaras dengan inti makna restu serta arahan Mas Ilham maka demi menghormati jasa Presiden Habibie sebagai Bapak Iptek Indonesia, saya sepakat dengan Mas Lukas untuk merayakan 25 Juni sebagai hari kelahiran Presiden Habibie bukan Hari Sains Indonesia namun Hari Iptek.

Bagi yang tidak setuju tidak ada masalah sebab secara benar-benar demokratis perayaan Hari Iptek tidak dipaksakan bagi mereka yang tidak ingin merayakannya.

Insya Allah, Mas Lukas Suwarso bersama teman-teman sepaham dalam Iptek mewacanakan penyelenggaraan Festival Iptek untuk merayakan Hari Iptrek pada tanggal 25 Juni 2022.

Dimulai dengan naskah sederhana ini secara pribadi saya memutuskan untuk di dalam naskah selanjutnya mengganti istilah sains yang berasal dari bahasa Inggris menjadi lebih Indonesia sesuai warisan kearifan Pak Habibie yaitu Iptek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Tren
6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

Tren
Istri Bintang Emon Positif 'Narkoba' Usai Minum Obat Flu, Kok Bisa?

Istri Bintang Emon Positif "Narkoba" Usai Minum Obat Flu, Kok Bisa?

Tren
Kata Media Korea Selatan Usai Shin Tae-yong Kalahkan Timnas Mereka

Kata Media Korea Selatan Usai Shin Tae-yong Kalahkan Timnas Mereka

Tren
5 Gejala Kolesterol Tinggi pada Wanita di Atas 40 Tahun, Apa Saja?

5 Gejala Kolesterol Tinggi pada Wanita di Atas 40 Tahun, Apa Saja?

Tren
Kata Media Asing soal Kemenangan Indonesia atas Korsel, Sebut STY Sosok Ajaib

Kata Media Asing soal Kemenangan Indonesia atas Korsel, Sebut STY Sosok Ajaib

Tren
Profil Rafael Struick, Pemain Indonesia yang Akhiri 'Clean Sheet' Korsel di Piala Asia U23

Profil Rafael Struick, Pemain Indonesia yang Akhiri "Clean Sheet" Korsel di Piala Asia U23

Tren
7 Torehan Sejarah Indonesia Usai Kalahkan Korea Selatan, Tak Hanya Lolos Semifinal Piala Asia U-23

7 Torehan Sejarah Indonesia Usai Kalahkan Korea Selatan, Tak Hanya Lolos Semifinal Piala Asia U-23

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com