Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Austria Berencana Lockdown Orang-orang yang Belum Divaksin Covid-19

Kompas.com - 13/11/2021, 13:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Austria berencana memberlakukan penguncian atau lockdown pada orang-orang yang belum divaksinasi Covid-19 di tengah rekor lonjakan kasus harian.

Kanselir Austria Alexander Schallenberg mengatakan, rencana ini kemungkinan akan diputuskan pada Minggu (14/11/2021).

Schallenberg tidak mengatakan kapan penguncian akan berlaku.

Namun, dua provinsi yang paling terpukul oleh gelombang infeksi kali ini, Upper Austria dan Salzburg, akan memberlakukan lockdown itu sendiri mulai Senin (15/11/2021).

Sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (12/11/2021), sekitar 65 persen populasi Austria telah menerima vaksin Covid-19 dosis penuh, tapi masih menjadi salah satu tingkat terendah di Eropa barat.

Baca juga: Pandemi Belum Usai, Epidemiolog: China Lockdown, Belum Lagi Eropa...

Skeptis tentang vaksin

Banyak orang Austria yang dianggap masih skeptis tentang vaksin, pandangan yang didorong oleh pengaruh Partai Kebebasan sayap kanan, terbesar ketiga di parlemen.

"Tujuannya sangat jelas bahwa kami memberikan lampu hijau pada Minggu ini untuk lockdown bagi mereka yang tidak divaksinasi," kata Schallenberg, seraya menambahkan bahwa unit perawatan intensif semakin mencekam.

"Perkembangannya sedemikian rupa sehingga saya pikir tidak masuk akal untuk menunggu. Kami akan mengambil langkah ini sekarang dan keinginan saya adalah bahwa kami mengambil langkah ini pada hari Minggu dan secara nasional untuk kesembilan provinsi," imbuh Schallenberg.

Sebelumnya, dia mengatakan bahwa mereka yang tidak sepenuhnya divaksinasi harus mengikuti aturan pembatasan yang sama pada mobilitas harian mereka.

Hal tersebut seperti yang dialami seluruh negara dalam lockdown tahun lalu.

Baca juga: Viral, Video Polisi di Medan Diamuk Warga Usai Diduga Meminta Uang Rp 200 Ribu ke Pengendara Motor

Sangat mengkhawatirkan

Di samping itu, Schallenberg ingin menghindari menempatkan pembatasan lebih lanjut pada mereka yang divaksinasi untuk mendorong ketidaksepakatan untuk mendapatkan vaksin.

"Penguncian untuk yang tidak divaksinasi berarti seseorang tidak dapat meninggalkan rumah kecuali seseorang akan bekerja, berbelanja (untuk kebutuhan pokok), tepatnya apa yang harus kita semua alami pada 2020," kata Schallenberg.

Pemerintah Uni Eropa pada Jumat (12/11/2021) menghadapi lonjakan Covid-19 yang sangat mengkhawatirkan, dan Belanda menjadi negara Eropa Barat pertama yang memberlakukan lockdown.

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengumumkan pada Kamis (11/11/2021), setidaknya selama 3 pekan memberlakukan lockdown yang menargetkan restoran, toko, dan acara olahraga untuk mengekang rekor lonjakan infeksi Covid-19.

Baca juga: Singapura Tidak Menanggung Biaya Perawatan Pasien Covid-19 yang Menolak Divaksin

Belanda lockdown

Pemberlakuan lockdown lagi oleh Pemerintah Belanda terjadi saat badan penyakit Uni Eropa mengatakan 10 negara di blok 27 anggota menghadapi situasi lonjakan Covid-19 dengan status "sangat mengkhawatirkan".

Lalu, memperingatkan potensi pandemi Covid-19 yang memburuk di seluruh Benua Eropa, sebagaimana diberitakan Kompas.com, Sabtu (13/11/2021).

Dalam penilaian risiko Covid-19 mingguan, Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Eropa mencatat ada Belgia, Bulgaria, Kroasia, Republik Ceko, Estonia, Yunani, Hongaria, Belanda, Polandia, dan Slovenia, dalam kategori sangat mengkhawatirkan.

Sejak muncul di China pada Desember 2019, Covid-19 telah menewaskan lebih dari 5 juta orang dan menyebabkan kehancuran ekonomi di seluruh dunia.

Baca juga: Cara Download Sertifikat Vaksin Covid-19 Melalui Chatbot WhatsApp PeduliLindungi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com