Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Apa Proses Tes Doping pada Atlet?

Kompas.com - 19/10/2021, 16:35 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketidakpatuhan Indonesia terhadap program test doping plan (TDP) yang ditetapkan Badan Antidoping Dunia atau Wolrd Anti-Doping Agency (WADA) membuat Indonesia mendapatkan sanksi.

Sanksinya, Indonesia tak boleh mengibarkan Merah Putih dalam ajang olahraga internasional.

Hal itulah yang terjadi saat penyerahan Piala Thomas yang dimenangkan tim Indonesia pada Thomas Cup 2020 di Denmark, beberapa hari lalu.

Sanksi lainnya, atlet juga tidak boleh membawa nama negara di ajang internasional apa pun.

Baca juga: Mengenal WADA, Badan Antidoping Dunia yang Jatuhkan Sanksi untuk Indonesia

Sebenarnya, seperti apa prosedur program TDP yang disyaratkan oleh WADA?

Eks Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga dari PP Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), dr Michael Triangto, mengatakan, doping merupakan segala sesuatu baik zat maupun metode yang dengan sengaja dapat menigkatkan prestasi, tetapi tidak melalui proses pelatihan yang dilakukan.

"Jadi ada cara-cara tertentu yang dapat meningkatkan prestasi seseorang, atau menutup kekurangan yang ada. Sehingga yang bersangkutan dapat menang," ujar Michael saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/10/2021).

Ia mengatakan, penggunaan doping tidak disarankan karena cenderung lebih banyak dampaknya daripada manfaatnya.

Dampak seorang atlet yang menggunakan doping yakni membuat beban kerja jantung dan ginjal lebih berat, hingga kematian.

Cara menguji atlet yang memakai doping atau tidak

Michael mengaku memahami tes doping yang diselenggarakan oleh WADA.

Sebab, dokter spesialis olahraga wajib mengetahui hal ini.

"Jadi, prosesnya itu pada setiap pertandingan yang terakreditasi oleh WADA, seperti Olimpiade itu, pasti juara 1-3 diambil tes (doping)-nya," ujar Michael.

Petugas atau tim yang ditugaskan untuk mengambil sampel doping akan memilih atlet secara random untuk turut melakukan tes doping.

Hal ini dilakukan karena tim menilai atlet tersebut diduga menggunakan doping.

"Enggak ada keterangan apa pun, atau orang-orang yang memang dicurigai (menggunakan doping)," lanjut dia.

Baca juga: Apa Kesalahan Indonesia hingga Dapat Sanksi dari WADA Badan Antidoping Dunia?

Pengambilan sampel urine

Kemudian, tim mengambil sampel urine pada atlet dan membaginya menjadi 2 botol terpisah dan dinamai sampel A dan sampel B.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com