Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Socrates, Diogenes, Yesus, Ayah, dan Ibu

Kompas.com - 29/09/2021, 10:33 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

 

ERA Kolonialisme merajalela sejak bangsa Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda mulai merambah ke seluruh pelosok dunia terutama melalui jalur laut.

Senjata kebudayaan

Secara ragawiah bangsa penjajah menaklukkan bangsa terjajah dengan menggunakan senjata mulai dari pedang, bedil, pistol sampai meriam.

Namun secara batiniah bangsa penjajah menaklukkan bangsa terjajah dengan menggunakan kebudayaan.

Maka budaya tulisan dianggap lebih unggul ketimbang budaya lisan akibat memang bangsa penjajah relatif lebih banyak menggunakan budaya tulisan ketimbang lisan.

Budaya lisan terkesan tertenggelamkan oleh budaya tulisan yang memang lebih memuliakan tulisan ketimbang lisan.

Bahkan kerap muncul pendapat bahwa budaya lisan menyebabkan bangsa terjajah tertinggal oleh bangsa penjajah yang memang relatif lebih mengunggulkan budaya tulisan ketimbang budaya lisan demi menginferiorkan bangsa terjajah.

Sokrates dan Diogenes

Pada kenyataan ilmu filsafat yang dianggap sebagai puncak segala ilmu justru filsuf paling terkemuka adalah seorang yang tidak pernah mewariskan tulisan tentang pemikirannya.

Bahkan filsuf yang tidak pernah menulis itu sempat bersabda bahwa filsafat memang bukan untuk ditulis tetapi diperdebatkan secara lisan.

Maka dapat disimpulkan bahwa budaya tulisan lebih tidak penting dibandingkan dengan budaya lisan.

Filsuf yang mengutamakan budaya lisan itu adalah tidak kurang dari guru Plato yaitu Sokrates. Meski tidak pernah menulis namun ujar-ujar bijak Sokrates seperti misalnya, “I am the wisest man alive, for I know one thing, and that is that I know nothing”  atau “Strong minds discuss ideas, average minds discuss events, weak minds discuss people”  atau “Education is the kindling of a flame, not the filling of a vessel” atau “The secret of happiness, you see, is not found in seeking more, but in developing the capacity to enjoy less” ditulis oleh Plato, Xenophon, Aristophanes, dan Aristoteles.

Masih ada lagi seorang tokoh pemikir Yunani yang tidak pernah menulis yaitu Diogenes yang melahirkan aliran filsafat Kyniker.

Yesus

Bagi saya sebagai umat Nasrani adalah wajar bahwa yang paling saya kagumi dan hormati sebagai tokoh budaya lisan adalah Yesus Kristus.

Kekaguman saya bukan asal kagum secara dogmatis belaka namun cukup memiliki alasan bersifat faktual.

Fakta data membuktikan bahwa segenap maha ajaran yang dianugerahkan Yesus Kristus kepada umat manusia kesemuanya disampaikan secara lisan tanpa ada yang berupa tulisan segores pun.

Maha ajaran Yesus Kristus dapat disimak pada Kitab Perjanjian Baru pada Alkitab yang ditulis oleh bukan Yesus Kristus sendiri namun oleh para cantrik dan pewaris kearifan Yesus Kristus yaitu Matius, Markus, Lukas, Yohanes, dan Paulus.

Konon Yudas juga pernah menulis tentang Yesus Kristus namun masih sengit diperdebatkan oleh para ilmuwan teologi Nasrani maka belum resmi diizinkan dimuat ke dalam Kitab Injil.

Ayah dan ibu saya tidak pernah menulis wejangan kepada saya karena semua wejangan ayah dan ibu diberikan kepada saya secara lisan.

Segenap data faktual itu membuktikan bahwa pada hakikatnya budaya lisan sama sekali tidak inferior terhadap budaya tulisan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com