Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prakerja Gelombang 20 Ditutup Malam Ini Pukul 23.59 WIB, Daftar di Prakerja.go.id

Kompas.com - 12/09/2021, 19:38 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Program Kartu Prakerja Gelombang 20 telah dibuka sejak 9 September 2021 pukul 12.00 WIB.

Mereka yang ingin mendaftar bisa langsung login pada laman www.prakerja.go.id.

Diberitakan Kompas.com, Sabtu (11/9/2021), Head of Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Louisa Tuhatu mengatakan, kuota Kartu Prakerja gelombang 20 sama seperti gelombang sebelumnya yakni 800.000 orang.

Baca juga: Dibuka Kembali, Begini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 20

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kartu Prakerja (@prakerja.go.id)

 

Ditutup malam ini pukul 23.59 WIB

Setelah 3 hari dibuka, pendaftaran Prakerja Gelombang 20 akan ditutup pada malam ini, Minggu (12/9/2021).

Hal itu disampaikan lewat media sosial Instagram resmi @prakerja.go.id.

"Sobat Prakerja, Gelombang 20 akan ditutup pada hari Minggu, 12 September 2021, pukul 23.59 WIB," tulis akun @prakerja.go.id, Minggu (12/9/2021).

Terdapat imbauan dari Prakerja, yaitu bagi yang telah memiliki akun Prakerja dan sudah melakukan update data diri diharapkan segera klik tombol “Gabung” yang ada di dashboard.

Sementara itu bagi yang belum pernah memiliki akun Prakerja, maka harus mendaftar terlebih dahulu.

Untuk mengetahui lolos dan tidaknya, nantinya notifikasi hasil seleksi akan ditampilkan di dashboard Kartu Prakerja. Sehingga pendaftar harus mengecek secara berkala.

Pihak Prakerja juga mengimbau untuk berhati-hati terhadap situs palsu. Pendaftaran hanya dilakukan di situs resmi www.prakerja.go.id.

Baca juga: Viral, Unggahan Foto Sertifikat Vaksin Diklaim Tertua di Dunia, Ini Penjelasan Ahli

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com